Jakarta, hajinews.id – Tagar #IndonesiaHumanRightsSOS bertengger di media sosial twitter berbarengan dengan aksi ‘1812’ yang dipaksa bubar oleh kepolisian di kawasan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (18/12/2020). warganet dengan tagar #IndonesiaHumanRightsSOS menyinggung pemerintah dalam menangani HAM.
Sebanyak 15 ribu lebih warganet meramaikan Tagar tersebut. Alhasil, Tagar #IndonesiaHumanRightsSOS menjadibtrending topik.
“’Kunjungan’ ke Istana hari ini pun diancam akan ditindak tegas. Saya kira akan seperti Kerumunan Pilkada karena Pilkada dan Demonstrasi sama-sama memiliki dasar hukum dan dilindungi Undang-Undang dan Negara. Ternyata tetap dibedakan #IndonesiaDaruratHAM #IndonesiaHumanRightsSOS,” tulis akun@Rinan_Lail.
“Hak asasi manusia ini meliputi hak untuk hidup & kebebasan, kebebasan dari perbudakan & penyiksaan, kebebasan berpendapat & berekspresi, hak untuk bekerja & pendidikan, & banyak lagi. Setiap orang berhak atas hak-hak tersebut, tanpa adanya DISKRIMINASI!,” sambung akun @KING_VADUKA.
Aksi 1812 sendiri digelar kemarin, Jumat di kawasan Istana Merdeka. Aksi ini dihadiri berbagai organisasi masyarakat (Ormas). Di antaranya, FPI, GNPF-Ulama, PA 212 dan lainnya. Mereka menuntut penuntasan kasus penembakan enam laskar FPI dan pembebasan Habib Rizieq Shihab yang kini ditahan Polda Metro Jaya.