Jika Harus Kondangan Di Musim Pandemi, Ingat Hal Ini

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Larangan untuk mengadakan kerumunan di masa pandemi seperti saat ini sepertinya susah dihindari ketika jodoh sudah tiba. Di awal pandemi himbauan untuk mengadakan resepsi pernikahan masih dipatuhi, namun hampir setahun pandemi belum menunjukkan akan berakhir-yang mengadakan resepsi pernikahan tak dapat dibendung.

Hal ini tentu saja membuat bimbang, apalagi kalau yang mengundang adalah kerabat atau atasan yang kita akan sungkan bila tidak menghadirinya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Jadi apa yang harus kita lakukan bila dalam situasi seperti ini.

Dilansir dari laman Kumparan (5/1/2021) Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19, dr Dewi Nur Aisyah, menuturkan pihaknya banyak menemukan klaster penularan dari kegiatan rapat, pernikahan, arisan, bahkan tahlilan.

“Banyak juga kita melihat ada klaster rapat, klaster pernikahan, klaster arisan ini pernah kita dapati. Atau klaster pada saat itu sedang tahlilan, tapi tidak jaga jarak, ruangannya kecil, orangnya penuh dan banyak. Akhirnya dari satu orang positif bisa menularkan sampai 20 orang,” jelas Dewi di YouTube BNPB, Selasa (5/1).

Dewi mengingatkan masyarakat yang ingin mendatangi acara untuk memperhatikan penerapan protokol kesehatannya. Sebab, tak sedikit acara yang berakhir menjadi klaster penyebaran corona baru.

Ia mencontohkan ketika datang ke acara pernikahan. Jika situasinya ramai dan banyak orang yang datang, Dewi menyarankan untuk lebih baik tidak usah menghadirinya.

“Misalnya penting banget ketika ada pernikahan. Pernikahannya dibatasi jumlah orang yang hadir, ketika kita datang, orangnya sangat membeludak. Lebih baik balik lagi, enggak usah melanjutkan lagi untuk ada di sana karena risikonya jauh lebih tinggi,” jelasnya.

Dewi menjelaskan, risiko penularan COVID-19 dari acara yang dihadiri banyak orang lebih tinggi. Sehingga, ketika pulang ke rumah, akan berisiko menularkan ke anggota keluarga, apalagi yang rentan seperti lansia dan memiliki komorbid.

“Terutama kalau di rumah kita ternyata ada orang-orang berisiko, seperti tinggal bersama orang tua yang usianya sudah lanjut. Atau dengan orang lain yang punya komorbid, akan sangat rentan dan jangan sampai kita jadi penularan kepada orang-orang yang kita sayang,” tutur Dewi.

Maka dari itu, ia mengingatkan masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah dan disiplin menjalankan 3M.

“Maka ketika ada aktivitas di luar rumah yang tidak terlalu urgent, lebih baik dihindari dulu,” tutup Dewi. (Nenden/dsb).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *