Jenderal Sudirman: Jangan Sampai TNI Dikuasai oleh Partai Politik!

Jenderal Sudirman (foto Voi)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



HajinewsJenderal Besar Sudirman, satu dari sekian banyak pahlawan perjuangan, yang memiliki prinsip, untuk tidak dikuasasi oleh partai politik. Peran pentingnya dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajah, menjadikan sang Jenderal sebagai salah satu tokoh kunci dalam perjuangan bangsa Indonesia.

Sampai saat ini masih banyak kata mutiara ataupun kata-kata motivasi beliau, yang bahkan bisa juga dianggap sebagai nasihat, untuk pegangan bagi Bangsa Indonesia,

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Diambil dari berbagai sumber, inilah 17 pesan dari Panglima TNI Pertama Jenderal Besar Sudirman:

1) Kami tentara Republik Indonesia akan timbul dan tenggelam bersama negara. – Jogjakarta, 17 Februari 1946

2) Sanggup mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan negara Republik Indonesia, yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, sampai titik darah penghabisan. – Jogjakarta, 25 Mei 1946

3) Karena kewajiban kamulah untuk tetap pada pendirian semula, mempertahankan dan mengorbankan jiwa untuk kedaulatan negara dan bangsa kita seluruhnya. – Jogjakarta, 27 November 1946

4) Pelihara TNI, pelihara angkatan perang kita, jangan sampai TNI dikuasai oleh partai politik manapun juga. Ingatlah, bahwa prajurit kita bukan prajurit sewaan, bukan prajurit yang mudah dibelokkan haluannya, kita masuk dalam tentara karena keinsyafan jiwa dan sedia berkorban bagi bangsa dan negara. – Jogjakarta, 5 Oktober 1949

5) Tentara hanya mempunyai kewajiban satu, ialah mempertahankan kedaulatan negara dan menjaga keselamatannya, sudah cukup kalau tentara teguh memegang kewajiban ini, lagi pula sebagai tentara, disiplin harus dipegang teguh. Tentara tidak boleh menjadi alat suatu golongan atau orang siapapun juga. – Jogjakarta, 12 November 1945

6) Tentara bukan merupakan suatu golongan di luar masyarakat, bukan suatu kasta yang berdiri di atas masyarakat, tentara tidak lain dan tidak lebih dari salah satu bagian masyarakat yang mempunyai kewajiban tertentu. – Jogjakarta, 1 Januari 1946.

7) Jangan mudah tergelincir dalam saat-saat seperti ini, segala tipu muslihat dan provokasi-provokasi yang tampak atau tersembunyi dapat dilalui dengan selamat, kalau kita waspada dan bertindak sebagai patriot. – Jogjakarta, 4 Oktober 1949

8) Bahwa kemerdekaan satu negara yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan jiwa-harta-benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia siapapun juga. – Jogjakarta, Januari 1948

9) Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih, akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang aku hadapi.- Jogjakarta, 17 Agustus 1948

10) Bahwa satu-satunya hak milik nasional/republik yang masih utuh tidak berubah-ubah, meskipun harus mengalami segala macam soal dan perubahan, hanyalah angkatan perang Republik Indonesia (TNI) – Jogjakarta, 1 Agustus 1949

11) Tak ada yang lebih kuat dari kelembutan, tak ada yang lebih lembut dari kekuatan yang tenang.

12) Banyak orang menyebut penderitaan mereka sebagai nasib, namun sesungguhnya penderitaan adalah akibat kebodohan mereka sendiri

13) Kejahatan akan menang bila orang yang benar tidak melakukan apa-apa

15) Kebebasan berarti bebas melakukan semua kebaikan, bukan bebas lepas melakukan semua kejahatan tanpa boleh diadili

16) Orang yang ingin memberi perintah lebih dahulu harus mau diperintah

17) Kadang kita terlalu sibuk memikirkan kesulitan-kesulitan sehingga kita tidak punya waktu untuk mensyukuri rahmat Tuhan. (ingeu/dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *