Jalan Tengah Soal Kontroversi Vaksinasi Sinovac

Jalan Tengah Soal Kontroversi Vaksinasi Sinovac
Vaksin Sinovac
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh : Ahmad Khozinudin, Sastrawan Politik

Hajinews – Bangsa ini sudah semakin rumit, pembelahan semakin meluas, bukan lagi bangsa yang satu dan utuh. Presiden, juga telah memposisikan diri sebagai presiden bagi pendukungnya, bukan presiden untuk segenap rakyat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Arah penegakan hukum, juga tidak berlaku umum kepada segenap rakyat. Tetapi tebang pilih, pilih tebang, mengarah pada yang kontra rezim, namun tumpul kepada pendukung rezim. Pola pengelolaan pemerintahan bercorak kampanye Pilpres. Bukan negara yang telah memiliki presiden definitif untuk seluruh rakyat.

Soal vaksinasi sinovac juga demikian. Suara kritis rakyat atas rencana vaksinasi ini, baik soal keamanan, efektifitas dan pertanggungjawaban negara tidak didengar. Negara, seolah menutup telinga rapat-rapat atas kritik segenap rakyat.

Karena itu, butuh jalan keluar, jalan kompromi atas persoalan pelik ini. Melalui tulisan ini, direkomendasikan jalan kompromi sebagai berikut :

Pertama, vaksinasi sinovac diprioritaskan kepada : partai pendukung, para buzer, dan rakyat yang secara umum mau disuntik sinovac.

Karena itu, seluruh anggota PDIP, Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, PPP, PAN, diutamakan disuntik vaksin sinovac. Menyusul kemudian buzer rezim seperti Deni Siregar, Ade Armando, Abu Janda dll. Jadi, tak boleh ada kader partai dan buzer yang mbalelo menolak vaksin Sinovac.

Selanjutnya, menyusul rakyat umum yang secara sukarela mau ikut disuntik vaksin, dengan segala resiko dan konsekuensinya. Mereka, juga bisa aman dari dampak virus sejak awal, jika meyakini sinovac aman dan efektif mencegah virus.

Kedua, rakyat yang menolak vaksin dibiarkan mengambil pilihan kesehatan secara mandiri. Dengan alasan apapun, mereka layak diberi pilihan.

Biarkan rakyat diberi pilihan yang demokratis, tak perlu dipaksa, karena negeri ini bukan negara diktator, bukan rezim komunis. Biarkan, rakyat mencari alternatif sambil mengamati keamanan dan efektivitas sinovac yang disuntikkan kepada warga negara lainnya.

Ketiga, setelah setahun akan ketahuan efektivitas dan keamanan sinovac. Jika aman dan efektif, kelompok yang belum disuntik bisa menyusul disuntik.

Kalau tidak aman, cukuplah kelompok yang menjadi korban yang sudah disuntik sinovac. Sementara rakyat yang belum disuntik, bisa melanjutkan generasi untuk melanjutkan cita-cita bangsa ini.

Kalau semua disuntik dan gagal, kemudian ada resiko secara masif, khawatir semua terdampak dan tak ada sisa generasi bangsa untuk melanjutkan cita-cita dan perjuangan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *