Hikmah Pagi : 4 Tangisan yang Dibenci Allah SWT

muslimah
ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id  – Sebagai manusia sewajarnya pernah menangis paling tidak satu kali seumur hidupnya, yakni ketika dilahirkan ke dunia. Namun ternyata ada 4 tangisan yang dibenci Allah SWT, bahkan ada yang bisa menyebabkan terkena dosa besar. Apa saja itu?

Dilansir dari Jakbarnews.com dan wawasan Islam di TikTok yang mana kemudian dilengkapi dengan penjelasan hadits dan dalil dari berbagai sumber terpercaya. Keempat tangisan yang dibenci Allah SWT adalah sebagai berikut:

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

1. Meratapi orang meninggal

Dalam Islam, menangisi orang yang meninggal boleh, asal sewajarnya dan tidak dengan suara keras apalagi hingga meratapinya. Meratap adalah menangis sambil mengeluh, menjerit dan sebagainya. Pasalnya kematian merupakan bagian dari takdir Allah SWT. Meratapi jenazah (mayat) disebut niyahah. Sementara hukum niyahah adalah dilarang dan merupakan dosa besar jika dilakukan. Bahkan yang melakukannya diancam dengan siksaan di akhirat kelak.

Sebagaimana hadits berikut. “Orang yang melakukan niyahah bila mati sebelum ia bertaubat, maka ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dan ia dikenakan pakaian yang berlumuran dengan cairan tembaga, serta mantel yang bercampur dengan penyakit gatal.” (HR Muslim No. 934)

2. Putus cinta

Menangis karena putus cinta (diputusin pacar) atau menangis karena patah hati dalam Islam dianggap sebagai kesalahan seorang muslim/muslimah. Pasalnya, Allah sudah memperingatkan dalam firman surat Al Isra ayat 32 bahwa pacaran adalah jalan mendekati zina. Saat putus, maka Allah berniat menjauhkannya dari zina, lantas mengapa ditangisi?

Selain itu, banyak hikmah yang akan hadir saat putus cinta jika mau menyadarinya. Di antaranya ialah menyadarkan bahwa bukan jodohnya, mengajarkan untuk sabar dan ikhlas, mengajarkan untuk percaya dengan takdir Allah, hingga membuka jalan hijrah. Yang tepat dilakukan saat putus cinta bukan menangis, tapi memperbanyak baca Quran, salat, dzikir, hadir di majlis taklim dan berbaik sangka kepada Allah SWT.

3. Kehilangan duniawi

Duniawi adalah bersifat dunia/mengenai dunia. Menangis saat kehilangan hal-hal keduniawian lebih baik dihindari bagi umat Islam. Pasalnya, tujuan hidup seorang Muslim/ah adalah akhirat bukan dunia. Dalam surat Al A’la ayat 17 dikatakan bahwa kehidupan akhirat lebih baik dan kekal. Pun Rasulullah SAW pernah bersabda sebagai berikut: “Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau bahkan seperti orang yang sekedar lewat (musafir).” (HR Bukhari No. 6416).

Dengan begitu saat kehilangan suatu yang bersifat keduniaan jangan ditangisi apalagi secara berlebihan, tapi cukup disadari bahwa itu merupakan teguran Allah karena terlalu sibuk mengejar dunia sampai lupa dengan akhirat.

4. Tangisan munafik

Orang munafik tak menangis. Ini sebagaimana hadits berikut. “Apakah orang munafik bisa menangis?” Ia menjawab, ‘Hanya di mukanya saja tampak tangisan, namun di hatinya tidak’.” (Hilyatul Auliya 3: 129)

Tangisan munafik didefinisikan sebagai orang yang berpura-pura menangisi sesuatu padahal dalam hatinya tidak ada rasa kesedihan sedikit pun. Misalnya berpura-pura menangis saat membaca Al Quran hanya untuk menarik perhatian orang lain (riya’). Untuk itu hindarilah dan biarkan tangisan itu datang dari hati karena makna ayat-Nya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *