Hasil Riset Gabungan AstraZeneca Dan Pfizer Lebih Efektif, Wiku Adisasmito: Indonesia Belum Ada Agenda Mencampurkan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Riset yang dilakukan salah satu lembaga di Spanyol menemukan Vaksinasi Covid-19 menggunakan kombinasi antara AstraZeneca dan Pfizer efektif. Penelitian tersebut menemukan suntikan pertama menggunakan AstraZeneca dan Pfizer untuk suntikan kedua, membuat kemampuan antobodi menetralisir virus meningkat tujuh kali lipat.

Indonesia merupakan salah satu negara yang menggunakan kedua vaksin tersebut, lalu apakah akan dilakukan kombinasi ini?

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Juru Bicara Satgas Penanganan covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan Indonesia belum memiliki agenda mencampurkan dua vaksin tersebut. Saat ini penggunaan vaksin AstraZeneca tetap dilakukan, setelah ada laporan efek samping dari batch CTMAV547.

“Terkait jenis vaksin kedua, ada studi di dunia, mencampurkan dua jenis vaksin bisa dilakukan. Tetapi Indonesia belum ada agenda tersebut,” kata Wiku, Selasa (18/05/2021).

Selain itu, penelitian tentang kombinasi AstraZeneca dan Pfizer ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Hal ini diungkapkan oleh Mantan Direktur WHO Daniel Lopez Acuna yang berpendapat bahwa penelitian tersebut masih kecil, dengan keterbatasan yang signifikan, bukan merupakan dasar yang kuat untuk membuat keputusan kesehatan masyarakat.

“Studi ini tidak melihat orang yang menerima dosis kedua AstraZeneca atau Moderna dan tidak dapat mendeteksi efek samping frekuensi rendah,” tulisnya di Twitter, dilansir dari Anadolu Agency. “Komisi Kesehatan Masyarakat harus mengikuti rekomendasi WHO dan European Medicines Agency serta menyetujui dosis kedua AstraZeneca pada orang yang berusia di bawah 60 tahun.”

Sebelumnya, pemerintah RI menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca Batch (Kumpulan Produksi) CTMAV547 untuk pengujian toksisitas dan sterilitas oleh BPOM. Hal ini dilakukan sebagai upaya kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini.

Meski demikian, tidak semua batch vaksin AstraZeneca dihentikan distribusi dan penggunaannya. Hanya Batch CTMAV547 yang dihentikan sementara sambil menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM yang kemungkinan memerlukan waktu satu hingga dua minggu.

Batch CTMAV547 saat ini berjumlah 448,480 dosis dan merupakan bagian dari 3,852,000 dosis AstraZeneca yang diterima Indonesia pada tanggal 26 April 2021 melalui skema Covax Facility/WHO. Batch ini sudah didistribusikan untuk TNI dan sebagian ke DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.

Sementara untuk vaksin Pfizer rencananya akan sampai ke Indonesia pada Juni-Juli 2021. Berdasarkan uji klinis tahap akhir vaksin Pfizer efektif 95% lawan Covid-19 dan efektif 100% mencegah kematian karena Covid-19. Vaksin ini nantinya akan digunakan dalam dua dosis. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *