Seperti diketahui, tanggal 21 Mei ditetapkan sebagai hari peringatan reformasi setelah rezim Orde Baru tumbang.
“Kondisi demokrasi, ekonomi dan korupsi saat ini makin memburuk,” tegas Ubedilah Badrun
Ubedilah Badrun juga memaparkan data terkait indeks demokrasi Indonesia. Menurutnya, dalam 14 tahun terakhir, Indonesia mencapai angka terburuk dengan skor 6,30.
“Kebebasan sipil juga rapornya merah dengan skor 5,59, kebebasan internet juga rapornya merah dengan skor 49,” jelas Ubedilah Badrun.
Tidak hanya itu, pengamat politik ini juga menilai kondisi ekonomi di pemerintahan Jokowi kian memburuk dengan angka pertumbuhan ekonomi yang masih minus 2,07 persen pada 2020 dan pada 2021 ini kemungkinan masih minus 1 persen.
“Indeks persepsi korupsi Indonesia juga rapornya masih merah hanya mendapat nilai 37 dari rentang nilai 0 sampai 100,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Ubedilah Badrun menyimpulkan dalam 23 tahun reformasi, kini kondisi demokrasi, ekonomi dan korupsi di rezim Jokowi justru makin parah.
“Karenanya diperlukan perubahan aktor politik dan perubahan sistem politik agar compatible dengan keinginan besar rakyat Indonesia,” bebernya.
Menurutnya, hal itu merupakan salah satu upaya agar Tanah Air mampu mencapai tujuannya menjadi negara maju yang sejahterakan rakyatnya bukan menyejahterakan oligarki.
Sumber: genpi