Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Manusia sejatinya adalah tempat berbuat salah dan mudah menunjuk kesalahan orang lain, tanpa melihat kesalahannya sendiri, begitupun kesalahan yang tak luput dilakukan oleh sepasang suami istri dalam membina hubungannya.
Apabila dalam sebuah rumah tangga terjadi pertengkaran, kerap kali yang mengalah ialah pihak suami, Sampai sampai ada satu kiasan yang mengatakan; “Dibalik istri yang (merasa) selalu benar, ada suami yang rela mengalah”.
Kiasan tersebut seolah olah ingin memberitahukan kepada para istri bahwa, apabila seorang suami sudah mengalah, hendaknya istri juga menyadari, dan tidak membesar besarkan masalah.
Sehingga tidak menjadikan dosa dari para isteri kepada suaminya, Rasulullah SAW pernah bersabda; “Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita, disebabkan mereka kufur’.
Ditanyakan; Apakah mereka kufur kepada Allah?’ Beliau bersabda; ‘Mereka kufur kepada suami, kufur terhadap kebaikan, Seandainya kamu berbuat baik terhadap seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu maka dia akan berkata; ‘Aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits tersebut seolah olah ingin menyampaikan kepada semua para istri, supaya tidak mengabaikan jenis jenis dosa besar yang ditimbulkan dalam rumah tangganya, lalu apa saja jenis dosa besar istri yang sering dilakukan kepada suaminya dan dianggap tidak sebagai dosa?, seperti dikutip dari kanal YouTube @Jamaah Nurul Qolbi pada Senin, 3 Mei 2021.
1. Menentang Perintah Suami
Menentang perintah suami sering kita sebut dengan Nusyuz, yakni sikap membangkang, menentang, dan tidak mematuhi perintah suami, seorang isteri yang demikian, maka bisa dikatakan tidak akan mendapatkan ridho dari Allah.
Hal ini berbanding terbalik dengan istri yang shalihah, Istri sholihah akan senantiasa menempatkan ketaatan kepada suaminya, kapanpun dan dalam situasi apapun.
Karena isteri sholihah mempunyai rasa cinta yang begitu besar kepada suaminya seorang isteri boleh membangkang atau tidak mematuhi perintah suami.
Selama perintah itu tidak baik, mengajak kepada kemaksiatan. Atau merupakan sebuah perintah yang menjauhkan dari ajaran agama.
2. Mengabaikan Kedudukan Suami Sebagai Pemimpin Rumah Tangga
Kita semua tahu, menjadi seorang pemimpin keluarga adalah kodrat bagi suami, suami memimpin rumah tangga dengan peraturan yang sesuai dengan ajaran islam dan sunnah Rasulullah.
Maka sudah seharusnya, seorang istri harus menuruti semua bentuk peraturan dan perintah suami, saking agungnya perintah suami yang baik, sampai sampai Rasulullah SAW menggambarkan.
Seandainya seorang suami memerintahkan suatu pekerjaan berupa memindahkan bukit merah ke bukit putih atau sebaliknya, maka tiada pilihan bagi seorang isteri selain melaksanakan perintah tersebut.
Selama perintah yang diberikan suami tersebut baik dan tidak melanggar syariat agama, Meski seberat apapun, maka istri wajib melaksanakan perintah tersebut.
Bahkan justru yang terjadi adalah sebaliknya, yakni seorang istri yang memerintah suami, jika hal ini masih terjadi, maka insyaallah, istri akan mendapatkan dosa besar dan jauh dari ridho Allah SWT.
3. Kurang Mempercantik Diri Dihadapan Suami
Mempercantik diri dihadapan suami merupakan hal yang sangat dianjurkan, selain menjadi bumbu cinta dalam keluarga, mempercantik diri untuk suami juga memunculkan rasa cinta dari suami kepada istrinya.
Sehingga akan tercipta keluarga yang harmonis, Namun pada kenyataannya, seorang istri justru mempercantik diri ketika hendak keluar rumah, hendak bertemu dengan orang lain, dan yang lebih parah adalah, mempercantik diri saat sedang bermedia sosial.
Sedangkan apabila dirumah, seorang istri hanya tampil seadanya saja, jika ini yang terjadi maka insyaallah, Allah SWT akan menjauhkan seorang istri tersebut dari rahmat dan rezeki yang akan Allah berikan.
Oleh sebab itu, pesan untuk para istri adalah; Cobalah mulai sekarang untuk tampil cantik dan menarik dihadapan suami.
Karena hal tersebut akan membuat suami menjadi senang dan saat suami senang melihat istrinya maka insyaallah, rahmat dan rezeki dari Allah akan terus mengalir kepada keluarga tersebut.
4. Banyak Menuntut
Menjadi seorang istri sangat tidak dianjurkan apabila banyak menuntut kepada suaminya, misalnya adalah menuntut untuk memberikan perhiasan yang mahal, baju yang mahal dan lain sebagainya, tanpa melihat kondisi penghasilan dari suami.
Boleh boleh saja meminta hal tersebut jika penghasilan suami mencukupi, atau menuntut kepada suami yang pelit.
Akan tetapi jika kondisi keuangan keluarga hanya mampu untuk biaya sekolah dan biaya kehidupan sehari hari.
Alangkah kurang baik apabila seorang istri menuntut untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, pesan untuk para istri adalah, cobalah sedikit untuk mengerti dan memahami kondisi dari keluarga saudaraku sendiri.
Insyaallah dengan begitu, keluarga dari saudaraku semuanya bisa tercipta hubungan yang harmonis.
5. Menolak Untuk Berhubungan Suami Istri
Di dalam Islam, seorang isteri yang menolak ajakan suami untuk bersetubuh (hubungan badan), Secara tidak langsung, seorang isteri telah membuka pintu laknat dari Allah dan Malaikat untuk dirinya.
Padahal tugas seorang istri ialah melayani suami, baik dari segi kebutuhan sehari-hari hingga kebutuhan biologisnya, Allah menciptakan manusia berpasang pasangan, dengan tujuan untuk memperoleh keturunan.
Mereka dipasangkan melalui ikatan pernikahan yang sah, dengan demikian, sudah seharusnya untuk saling melengkapi.
Seorang isteri boleh menolak ajakan berhubungan badan dengan suami, apabila memang dalam keadaan yang tidak memungkinkan, misalnya adalah sedang sakit atau sedang datang bulan.
Jika kebutuhan biologis pasangan tercukupi, dan istri melayani suami dengan penuh rasa cinta, maka insyaallah, Allah SWT akan melimpahkan berbagai rahmat-Nya kepada keluarga tersebut.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan kelapangan rezeki kepada kita semua. Amin amin yaa robbal ‘alamin.
