Hajinews – Sampai detik ini Indonesia masih dikungkung oleh covid-19. Bahkan menyedihkannya, penanganan covid-19 di Indonesia banyak kena kritikan.
Pengkritik menganggap pemerintah Indonesia tak tahu cara tepat menangani covid-19.
Hingga akhirnya ada sebagian masyarakat yang menolak vaksin covid-19. Padahal semua daya upaya sudah dilakukan pemerintah.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto juga telah meminta TNI AL mengerahkan kapal rumah sakit KRI dr. Soeharso dan KRI Semarang proaktif ikut menangani covid-19.
Kementerian Pertahanan juga akan mengupayakan SDM yang mereka miliki ikut membantu penanganan covid-19.
TNI AU dan TNI AD juga diperintahkan mengerahkan Batalyon Kesehatan milik Kostrad serta Yonkes Denma Mabes TNI AU ikut menangani covid-19.
Tak ketinggalan pula Yonkes Korps Marinir terjun ke lapangan mengatasi covid-19.
Meski demikian Epidemiolog Pandu Riono menyoroti langkah Prabowo terkesan ‘grasak-grusuk’ hingga ia berpendapat pemerintah Indonesia tak siap menghadapi covid-19.
Pandu juga tidak pernah melihat tentara Indonesia melakukan simulasi perang biologis dimana pandemi ini justru bisa dibarengi dengan latihan tersebut.
Menurutnya jika hal ini terus berlanjut maka ada kemungkinan Indonesia terancam perang biologis covid-19, sehingga Jakarta dipastikan tak berdaya melawan.
“Pandemi Covid-19 itu simulasi perang Biologis, yang indikasikan Indonesia tidak siap dan berada dalam situasi yang tak berdaya. Sangat konyol @prabowo,” katanya menyampaikan kepada Prabowo Subianto seperti dikutip dari akun Twitter @drpriono.(dbs)