Walau Relatif Aman, Utang Luar Negeri RI Hampir Tembus Rp6.000 Triliun di Kuartal II 2021

Warning! Lampu Kuning Utang Pemerintah & BUMN
Lampu Kuning Utang Pemerintah & BUMN
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan per akhir kuartal II 2021 sebesar USU415,1 miliar atau setara Rp5.972,46 triliun. Berdasarkan laporan Bank Indonesia ULN turun 0,1% (qtq) dibandingkan dengan posisi ULN triwulan I 2021 sebesar USD415,3 miliar.

Secara tahunan, pertumbuhan ULN triwulan II 2021 juga melambat, dari 7,2% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 1,9% (yoy). “Perkembangan tersebut didorong oleh perlambatan pertumbuhan ULN Pemerintah dan kontraksi ULN swasta,” sebut Direktur Eksekutif Komunikasi Erwin Haryono melalui keterangan tertulisnya, Senin (16/8/2021).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

ULN tersebut tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Posisi ULN pemerintah kuartal II 2021 mencapai USD205 miliar atau tumbuh 4,3% (yoy) lebih rendah dari pertumbuhan kuartal I 2021 sebesar 12,6% (yoy).

Penurunan ULN disebabkan oleh penurunan posisi pinjaman luar negeri (loan) seiring dengan pelunasan atas pinjaman yang jatuh tempo selama kiuartal II 2021. Pelunasan pinjaman luar negeri tersebut menjadi bagian penting dalam menjaga kredibilitas pemerintah dalam mengelola ULN.

Sementara itu, aliran modal masuk neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik oleh investor nonresiden meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya seiring kepercayaan investor yang semakin baik sehingga turut mendukung likuiditas di pasar SBN domestik. Tren positif ini juga mendukung Pemerintah dalam mengelola pembiayaan secara hati-hati dan terukur, dengan pembiayaan saat ini berperan cukup besar dalam penanganan pandemi Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Bank Indonesia menjami ULN pemerintah tetap dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas, yang antara lain mencakup sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 17,8% dari total ULN pemerintah, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial 17,2%, sektor jasa pendidikan 16,4%, sektor konstruksi 15,4%, serta sektor jasa keuangan dan asuransi 12,6%.

“Posisi ULN Pemerintah triwulan II 2021 relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN Pemerintah,” kata Erwin.

Sementara ULN swasta menurun dibandingkan kuartal sebelumnya. ULN swasta mengalami kontraksi sebesar 0,5% (yoy) pada kuartal II 2021, setelah pada kuartal I-2021 tumbuh positif sebesar 2,6% (yoy). (*).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *