Gus Baha: Ibnu Abbas Protes ketika Nabi Bolehkan Orang Salat Tapi Tetap Menipu

Gus Baha: Ibnu Abbas Protes ketika Nabi Bolehkan Orang Salat Tapi Tetap Menipu
Gus Baha: Ibnu Abbas Protes ketika Nabi Bolehkan Orang Salat Tapi Tetap Menipu
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id KH Ahmad Bahaudin yang sering disapa Gus Baha mengungkap protes Ibnu Abbas ketika Nabi bolehkan orang Salat tapi tetap masih suka menipu.

Ketika itu, Gus Baha menjelaskan bahwa ada seseorang yang bertanya pada Nabi Muhammad SAW.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Setelah itu, Gus Baha menceritakan kalau Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa orang Salat tapi tetap masih suka menipu itu gak papa.

” Ya Rasulullah apakah engkau menghalalkan menipu, ” tanya Sahabat Nabi, sebagaimana dilihat dari dari video yang diunggah dari kanal YouTube Santri Muda Gus Baha pada Senin 30 Agustus 2021.

Kata Gus Baha Nabi Muhammad SAW pun dengan tegas mengatakan tidak karena menipu itu tidak halal.

“Tidak, menipu ya enggak halal,” jawab Nabi Muhammad SAW.

Mengapa boleh mengatakan kepada orang tersebut? Agar ketika dirinya sering Salat maka ia merasa malu jika terus menerus menipu.

“Nanti jika sering Salat pasti jijik-jijik sendiri dengan menipu, ” tambah Nabi Muhammad SAW.

Berarti ketika Nabi tidak mengharamkan untuk menipu bukan hukum yang sebenarnya, tapi hukum tahapan, ini yang paling sulit dalam BAB FIKHUDDA’WAH.

“Ada hukum itu tidak sebenarnya, tapi hukum tahapan,” kata Gus Baha.

“Misalnya ketemu cewe Jakarta, mau mondok ditempat saya,” tambah Gus Baha.

Lalu ia memakai celana, apakah ia mau jika seandainya dirinya langsung berjilbab?

“Pasti sulit,” tegas Gus Baha.

Namun hal yang terbaik harus bertahap, seperti memakai celana panjang dulu.

Karena menurut Gus Baha celana panjang lebih baik dari celana pendek.

Setelah terbiasa memakai celana panjang dan sudah terbiasa, kedepannya bisa memakai jilbab.

“Terus dihati saya pasti Jilbab menyusul, kan gitu,” ungkap Gus Baha.

“Bukan menyatakan pake celana panjang hukum sebenarnya, tapi hukum tahapan,” tegas Gus Baha.***

 

Sumber: sukabumi
banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *