Wajib Tahu! Ternyata Setelah Makan Sate Wajib Memakan Timun, Inilah Alasan Utamanya

Ternyata Setelah Makan Sate Wajib Memakan Timun
Ternyata Setelah Makan Sate Wajib Memakan Timun
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idApakah anda salah satu penggemar sate?

Jika iya maka penting untuk anda tahu hal berikut ini.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sate memang sangat terkenal dengan rasa gurih yang bikin setiap orang ketagihan.

Apalagi menyantap sate dengan nasi panas akan sangat menambah napsu makan.

Sate sangat identik dengan bumbu kacang yang menambahkan rasa pada sate.

Tapi ada baiknya setelah makan sate kita memakan timun ya mulai sekarang.

Berikut ini beberapa manfaat yang bisa anda terima.

Jangan sampai anda menyesal ya tidak coba!

Makan timun setelah mengonsumsi sate

Tak hanya mentimun, tomat, bawang, apalagi bawnag putih, juga bisa menetralisir racun penyebab kanker yang ada pada sate.

Karenanya mengapa setiap membeli sate, kita pasti akan disugihi juga mentimun, tomat, dan bawang mentah, baik bawang merah ataupun bawang putih.

Sayuran tersebut bersifat preventif sebagai antikanker.

Orang yang banyak mengonsumsi sayur dan buah biasanya lebih sehat, dengan faktor risiko penyakit degeneratif atau kanker lebih kecil dibandingkan dengan orang yang kurang mengonsumsi sayur dan buah.

Teliti punya teliti, ternyata kandungan antioksidan dalam sayur dan buah itulah yang dapat mencegah terjadinya kanker.

Licopene dalam tomat misalnya, merupakan senyawa antioksidan kuat yang dapat melawan radikal bebas penyebab penyakit degeneratif atau kanker.

Mekanisme proteksi licopene belum jelas, tetapi secara umum dengan menjaga kerusakan oksidatif.

Sebuah penelitian pada hewan coba dilakukan dengan memberikan lycopene 0,2 mg dalam 0,2 ml minyak zaitun tiga kali selama periode pertumbuhan tumor pada paru-paru.

Hasilnya, pada mencit yang diberi lycopene terjadi penurunan jumlah tumor dibandingkan dengan mencit kontrol.

Bagaimana dengan timun?

Buah tanaman bernama latin Cucumis sativis L. ini mengandung saponin, enzim proteolitik, glutation.

Timun dikatakan juga mengandung 35.100 – 486.700 ppm asam linoleat.

Sebagai suku Cucurbitaceae, yang biasanya mengandung kukurbitasin, timun kemungkinan juga mengandung senyawa tersebut.

Kukurbitasin merupakan senyawa yang mempunyai aktivitas sebagai antitumor.

Saponin adalah senyawa surfaktan.

Dari berbagai hasil penelitian disimpulkan, saponin bersifat hipokolesterolemik, imunostimulator, dan antikarsinogenik.

Mekanisme antikoarsinigenik saponin meliputi efek antioksidan dan sitotoksik langsung pada sel kanker.

Saponin dari kedelai merupakan sumber makanan yang sudah diteliti dapat menurunkan risiko kanker.

Glutation merupakan antioksidan endrogen dalam tubuh yang digunakan sebagai penangkal oksidatif yang diantaranya adalah senywa radikal bebas, atau karsinogen.

Sifat oksidatif dari glutation adalah glutation mampu melakukan peroksidasi terhadap radikal bebas dalam tubuh.

Tumbuhan yang mengandung sulfur seperti bawang putih, mampu meningkatkan aktivitas glutation dan glutation transferase.

Asam linoleat termasuk asam lemak esensial yang terdapat dalam lemak nabati maupun hewani.

Bentuk asam lemak linoleat terkonyugasi (conjugated linoleic acid = CLA) dikatakan bersifat antikanker.

Dari sumber elektronik diketahui bahwa biji mentimun mengandung CLA. CLA bersifat antioksidan, yang dapat melawan kerusakan akibat radikal bebas.

Hasil penelitian yang dilakukan di Food Research Institut, Departement of Food Microbiology, University of Winconsin-Madison menyatakan, CLA dapat menghambat terjadinya karsinogenesis dan aterosklerosis, mengurangi lemak tubuh, dan menstimulasi pertumbuhan tikus muda.

Dari tanaman, kandungan CLA banyak terdapat dalam biji bunga matahari dan biji kedelai.

Pada prinsipnya suatu antioksidan dapat bekerja sebagai antikarsinogenik dengan cara menurunkan tingkat stres oksidatif.

Stres oksidatif adalah keadaan di mana radikal bebas oksigen dibentuk dalam jumlah sangat banyak sehingga tubuh tidak mampu lagi meniadakan efeknya dan timbul kerusakan jaringan.

Nah, karena mentimun beserta bijinya kaya akan senyawa antioksidan, maka ia bisa berperan dalam menangkal terjadinya penyakit kanker atau penyakit degeneratif.

Jadi, makanlah mentimun setelah menyantap sate.

Manfaat Timun Rebus untuk Kesehatan

Siapa sangka jika timun rebus yang dikira makanan yang aneh, justru memiliki manfaat luar biasa untuk kesehatan.

Lebih dari itu, bahkan timun rebus disebut jauh lebih baik dari obat karena terbukti ampuh mengeluarkan racun dari dalam tubuh dan melawan sel kanker.

Mengonsumsi timun atau mentimun secara mentah memang dianggap dapat meracuni tubuh karena mengandung racun seperti cucurbitacins dan tetracyclic.

Hal tersebut dapat membahayakan tubuh jika mengonsumsi timun mentah secara berlebihan.

Namun untungnya, dua kandungan racun di dalam timun itu dapat menghilang hanya dengan merebusnya saja.

Bahkan, mengonsumsi timun rebus justru dapat mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh.

Setelah mengonsumsi mentimun, secara perlahan racun dari dalam tubuh akan keluar secara bersamaan dengan keringat ataupun urin.

Selain itu, mentimun rebus juga dikenal dapat melarutkan batu ginjal.

Apalagi, sayuran satu ini memiliki keunggulan dalam melawan sel kanker.

Kandungan lariciresinol, pinoresinol, dan secoisolaricisenol pada mentimun dipercaya mampu mencegah berbagai jenis kanker.

Beberapa hal tersebut yang membuat timun rebus dianggap jauh lebih baik daripada obat.

Namun, Anda juga tidak bisa sembarangan memakannya.

Pasalnya beberapa orang dengan kondisi tertentu tidak disarankan mengonsumsi timun. [ssd]

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *