Daftar Donatur Palestina
Varian yang pertama kali ditemui di Afrika Selatan ini pertama kali ditemukan oleh seorang praktisi dan ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan bernama Dr Angelique Coetzee
Ia sendiri telah melihat 7 pasien COVID-19 di kliniknya memiliki gejala yang berbeda dari varian Delta yang dominan, meskipun “sangat ringan”. Salah satu di antaranya mengeluhkan sangat lelah selama dua hari dengan nyeri tubuh dan sakit kepala.
“Gejala pada tahap itu sangat terkait dengan infeksi virus normal. Dan karena kami belum melihat COVID-19 selama delapan hingga 10 minggu terakhir, kami memutuskan untuk melakukan tes,” katanya, seraya menambahkan bahwa pasien dan keluarganya ternyata menjadi positif.
Ternyata di hari itu, ia mendapatkan pasien yang cukup banyak dengan gejala yang sama. Pada saat itulah ia menyadari “sesuatu yang lain terjadi.” Sejak itu, dia melihat dua hingga tiga pasien setiap hari.
“Kami telah melihat banyak pasien Delta selama gelombang ketiga. Dan ini tidak sesuai dengan gambaran klinis,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia memberi tahu NICD pada hari yang sama dengan hasil klinis para pasien tersebut.
Ia menyebutkan bahwa saat ini pasien-pasien yang teridap varian tersebut masih mengalami gejala yang sangat ringan. Bahkan Coetzee menyatakan bisa dirawat di rumah.
Disebutnya belum ada pasien yang mengalami kehilangan penciuman atau rasa dan tidak ada penurunan besar dalam kadar oksigen dengan varian baru. [zon]
