Warga Gorontalo Meninggal Dunia Pasca Vaksinasi Booster

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

 

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hajinews.id- Seorang warga Kelurahan Ipilo, Kota Gorontalo, Sumedi Ali (56 tahun) meninggal dunia. Setelah menjalani vaksinasi dosis ketiga atau booster jenis vaksin moderna.

Mengutip gopos.id, peristiwa ini mendapat respons Komite Daerah (Komda) Provinsi Gorontalo Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (PP-KIPI) Khusus Covid-19.

Ketua Komda KIPI khusus Covid-19 Gorontalo, dr. Moh. Zukri Antuka mengatakan, berdasarkan informasi adanya warga Kota Gorontalo yang meninggal dunia setelah menjalani vakasinasi booster, Komda KIPI dan Komnas KIPI langsung melakukan audit medis terhadap kasus ini.

Tim audit dipimpin langsung oleh Ketua Komnas KIPI, Prof. Hindra Irawan.

Zukri mengatakan, dari hasil audit, almarhum mendapat penyuntikan vaksin dosis ketiga pada 21 Januari 2022. Kemudian, 22 Januari almarhum masuk Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) lantaran mengalami gejala demam, mual, nyeri kepala, nyeri lambung, suhu 38 derajat dan tekanan darah 110/70.

“Almarhum dirawat di RSAS selama 6 hari. 28 Januari almarhum kemudian dipulangkan dari RSAS dalam keadaan sembuh,” ujar Moh Zukri dalam konferensi pers, Jumat (11/2/2022).

Akan tetapi, pada 3 Februari almarhum kembali dirujuk ke RSAS dengan keluhan bicara pelo, nyeri kaki kanan, serta sesak nafas.

“Dari pemeriksaan rongsen, ada pembesaran jantung dan di-EKG ditemukan ada kelainan pada jantung. Hasil CT scan kepala ditemukan ada ipal serebri. Pada tanggal 4 februari almarhum mengeluhkan sesak dipindahkan di ICU sampai almarhum meninggal dunia,” ujarnya.

Moh. Zukri menjelaskan, dari hasil audit tersebut, Komda KIPI dan Komnas KIPI menyimpulkan bahwa almarhum meninggal dunia lantaran mengalami stroke dan kelainan jantung.

“Almarhum telah mendapat penanganan di RSAS Kota Gorontalo. Dari hasil audit didapatkan kematian dari almarhum adalah coincidence atau kejadian bersamaan. Jadi bukan karena vaksinasi tapi kejadian bersamaan dengan vaksinasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, menurut Moh. Zukri bahwa almarhum juga telah melalui screening sebelum menjalani penyuntikan vaksinasi booster.

“Almarhum ini lewat screening kemungkinan tidak ada keluhan. Sehingga dilanjutkan vaksinasi. Apabila tidak memenuhi syarat pasti ditunda,” ujarnya.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *