Kumpulan Tokoh Ulama Dan Habaib Berperan Dalam Kemerdekaan Indonesia

Tokoh Ulama Dan Habaib Dalam Kemerdekaan Indonesia
Al Habib Ali Al Habsyi 
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan kepada H. Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974. Sedangkan Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950 masih tetap disimpan oleh Istana Kadriyah, Pontianak.[11]

Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (tahun 1974) sewaktu penyerahan berkas dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara. Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara.[12]

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sultan Hamid II wafat pada 30 Maret 1978 di Jakarta dan dimakamkan di Pemakaman Keluarga Kesultanan Pontianak di Batulayang.[13]

4. Al Habib Husein Muthahar

Di beri gelar kehormatan negara bintang Mahaputera atas jasanya menyelamatkan bendera pusaka Merah Putih dan juga memiliki bintang gerilya atas jasanya ikut berperang gerilya pada tahun 1948 hingga 1949. Nama Al Habib Husein Muthahar menjadi perbincangan dikala itu.

Lelaki kelahiran Semarang, 5 Agustus 1916 M ini, dikenal sebagai bapak Pramuka Indonesia dan pencipta Lagu Kebangsaan. Lagu kebangsaan yang sampai saat ini masih dikumandangkan dan terkenal yakni Hymne Syukur, Mars Hari Merdera, Dirgahayu Indonesia dan 17 Agustus.

Selain itu, beliau sendiri sempat mendirikan dan membina Pasukan Pengibar Bendera pusaka (Paskibraka) tim yang beranggotakan pelajar dari berbagai penjuru Indonesia yang bertugas mengibarkan bendera pusaka dalam upacara peringatan hari kemerdekaan RI.

Selain itu, Habib Muthahar juga aktif dalam kegiatan kepanduan. Ia merupakan salah satu orang tokoh ulama pandu rakyat Indonesia Gerakan kepanduan independen yang berhaluan nasionalis. Pada 9 Juni 2004 M belaiu wafat.

5. Al Habib Ahmad Assegaf

Tokoh Ulama terakhir yang berperan penting dalam kemerdekaan yakni Al Habib Ahmad Assegaf. Lahir di Yaman 1879 M, dikenal sebagai wartawan, sejarahwan dan sastrawan keturunan Arab yang terkenal pada masa kemerdekaan RI.

Aksinya tersebut banyak menyerang pemerintah kolonial Belanda lewat tulisan-tulisannya. Untuk melengkapi data tulisannya, ia pernah mendatangi berbagai tempat di Indonesia untuk bertemu dengan tokoh masyarakat, ulama maupun sejarawan.

Di tahun 1913 M, Habib Assegaf pernah berlayar ke Singapura dan ke Indonesia untuk mengunjungi saudaranya yang tertua yakni di Bali. Sempat pula tingal beberapa lama di Bali untuk berguru sekaligus berdakwah.

Al Habib Ahmad Assegaf wafat di Jakarta,pada 1949 M dan dirinya sempat ikut mendirikan Ar Rabithah Al alawiyah yakni sebuah kepengurusan yang mencatat nasab mulia Nabi Muhammad SAW.

Melalui pergerakan Arrabithah Al-Alawiyyah, dirinya mempunyai pengaruh yang sangat kuat di dalam memberikan petunjuk dan pentingnya persatuan di kalangan umat Islam dalam menghadapi penjajahan. Semua itu dapat dilihat dalam qasidah, syair serta nyanyian yang dirinya karang.

Semoga Bermanfaat..

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *