Ini Tuntunan Islam untuk Makan dan Minum Saat Panas

makan dan minuman panas
makan dan minuman panas
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Untuk itu, dia menyarankan, bagi orang yag suka makan dan minuman panas harus sedikit sabar menunggu sampai suhunya di bawa 50 derajat atau batas panasnya sampai 40 derajat. Karena suatu masakan aman dari bakteri setelah dimasak di dalam suhu mencapai 100 derajat.

“Jadi ditunggunya itu sampai sekitar suhu 40 derajat. Konotasi sampai masak itu mendidih sampai 100 derajatnya, sehingga tidak mungkinlah menikmati sepanas itu, karena buru-buru kemudian dilakukanlah meniup,” katanya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sagiran mengatakan, selama ini memang banyak pihak yang mengira-ngira bahwa makanan yang ditiup oleh mulut sebagai saluran penceranaah menjadi sumber kuman. Karena hawa dari mulut merupakan sumber kuman yang rawan menularkan penyakit.

“Memang betul keseluruhan saluran pencernaan mulai dari mulut sampai ke lambung, usus sampai ke anus itu adalah sumber kuman terbanyak dalam tubuh kita,” katanya.

Sehingga kata dia, memang betul pendapat orang yang mengatakan, meniup makanan atau minuman itu bisa berpotensi menularakan penyakit. Meski belum ada penelitian yang memastikan meniup makanan menjadi pemicu penyakit, sebaiknya tetap mengikuti saran Rasulullah SAW jangan meniup makan saat panas.

“Jadi untuk sementara ini karena belum ada penelitian yang khusus masalah itu ya boleh disampaikan seperti itu. Mudah-mudahan ke depan ada yang melakukan penelitian khusus tentang itu dan bisa mengungkapkan apa hikmah dibalik mensyaritakan larangan tersebut,” katanya.