Hikmah Malam: Kisah Lelaki Tua dan Selimut

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Seorang lelaki tua dengan baju lusuhnya masuk ke sebuah toko megah. Dari bajunya, kelihatan kalau lelaki tua tersebut dari golongan fakir. Para pengunjung di toko tersebut (yg rata-rata borjuis) melihat aneh kepada lelaki tua itu. Tetapi tidak dengan pemilik toko.

Pemilik toko: ”Mau cari apa pak?”, tanyanya ramah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Lelaki Tua: ”Anu.. Saya mau beli selimut 6 helai untuk saya dan anak istri saya. Tapi.. ”, jawabnya ragu.

Pemilik toko: ”Tapi kenapa pak?”

Lelaki tua: ”Saya hanya punya uang 100 riyal. Apa cukup untuk membeli 6 helai selimut? Tak perlu bagus, yang penting bisa untuk melindungi tubuh dari hawa dingin”, ucapnya polos.

Pemilik toko: ”Oh cukup pak! Saya punya selimut bagus dari Turki. Harganya cuma 20 riyal saja. Kalau bapak membeli 5, saya kasih bonus 1 helai”, jawabnya sigap.

Lega, wajah lelaki tua itu bersinar cerah. Ia menyodorkan uang 100 riyal, lalu membawa selimut yang dibelinya pulang.

Seorang teman pemilik toko yang sedari tadi melihat dan mendengar percakapan tersebut kemudian bertanya pada pemilik toko:

”Tidak salah? Kau bilang selimut itu yang paling bagus dan mahal yang ada di tokomu ini. Kemarin kau jual kepadaku 450 riyal. Sekarang kau jual kepada lelaki tua itu 20 riyal?”, protesnya heran.

Pemilik toko: ”Benar. Memang harga selimut itu 450 riyal, dan aku menjualnya padamu tidak kurang dan tidak lebih. Tetapi kemarin aku berdagang dengan manusia. Sekarang aku berdagang dengan Allah”.

“Demi Allah! Sesungguhnya aku tidak menginginkan uangnya sedikitpun. Tapi aku ingin menjaga harga diri lelaki tua tersebut agar dia seolah tidak sedang menerima sedekah dariku hingga bisa membuatnya malu”.

“Demi Allah! Aku hanya ingin lelaki tua itu dan keluarganya terhindar dari resiko cuaca musim dingin yang sebentar lagi datang. Dan aku pun berharap Allah menghindarkanku dan keluargaku dari panasnya api neraka..”,

Sungguh, diperlukan seni dan trik dalam beramal dan bersedekah agar membuat orang lain tidak merasa malu atau rendah.

๐Ÿ’ฐ MENYEMBUNYIKAN SEDEKAH ITU LEBIH BAIK

Allah Taโ€™ala berfirman,

ุฅูู†ู’ ุชูุจู’ุฏููˆุง ุงู„ุตู‘ูŽุฏูŽู‚ูŽุงุชู ููŽู†ูุนูู…ู‘ูŽุง ู‡ููŠูŽ ูˆูŽุฅูู†ู’ ุชูุฎู’ูููˆู‡ูŽุง ูˆูŽุชูุคู’ุชููˆู‡ูŽุง ุงู„ู’ููู‚ูŽุฑูŽุงุกูŽ ููŽู‡ููˆูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽูŠููƒูŽูู‘ูุฑู ุนูŽู†ู’ูƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุณูŽูŠู‘ูุฆูŽุงุชููƒูู…ู’ ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจูู…ูŽุง ุชูŽุนู’ู…ูŽู„ููˆู†ูŽ ุฎูŽุจููŠุฑูŒ

โ€œJika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.โ€ (QS. Al Baqarah: 271).

Syaikh As Saโ€™di ketika menafsirkan ayat di atas berkata, โ€œJika sedekah tersebut ditampakkan dengan tetap niatan untuk meraih wajah Allah, maka itu baik. Dan seperti itu sudah mencapai maksud bersedekah. Namun jika dilakukan secara sembunyi-sembunyi, maka itu lebih baik. Jadi ayat ini menunjukkan bahwa sedekah yang dilakukan sembunyi-sembunyi lebih utama daripada dilakukan secara terang-terangan. Namun jika tidak sampai bersedekah karena ia maksud sembunyikan, maka tetap menyampaikan sedekah tadi secara terang-terangan itu lebih baik. Jadi semuanya dilakukan dengan kembali melihat maslahat.โ€

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *