Hikmah Pagi: Berdoa Kepada Selain Allah Itu adalah Syirik

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Sebagian orang mengatakan bahwa meminta hajat dari orang yang sudah meninggal itu boleh dengan dalil hadits:

إذا تحيرتم في الأمور فاستعينوا بأهل القبور

“Jika engkau memiliki urusan-urusan yang membingungkan, mintalah pertolongan kepada penghuni kubur”.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Apakah hadits ini sahih atau tidak ?

Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjawab:

Hadits ini termasuk di antara hadits-hadits yang merupakan kedustaan atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana telah diperingatkan oleh lebih dari satu ulama dalam hal ini.

Di antaranya oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu ta’ala, dalam Majmu’ Al-Fatawa juz pertama halaman 356, setelah beliau menyebutkan hadits tersebut beliau mengatakan:

هذا الحديث كذب مفترى على النبي صلى الله عليه وسلم بإجماع العارفين بحديثه لم يروه أحد من العلماء بذلك ولا يوجد في شيء من كتب الحديث المعتمدة

“Hadits ini adalah dusta yang direka-reka atas nama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, pernyataan tentang dustanya hal ini merupakan ijma para ulama ahli hadits. Hadits ini tidak pernah diriwayatkan oleh seorang ulama pun dan tidak terdapat satu pun di dalam kitab-kitab hadits yang menjadi pegangan.”

Hadits palsu ini bertentangan dengan dalil-dalil yang ada di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menjelaskan wajibnya ikhlas dalam beribadah kepada Allah dan haramnya berbuat syirik.

Tidak diragukan lagi bahwa berdoa kepada orang-orang yang sudah mati dan ber-istighatsah kepada mereka serta memohon agar diberi jalan keluar kepada mereka dalam menghadapi bencana dan kesulitan adalah bentuk kesyirikan yang besar kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

Begitu pula berdoa kepada mereka dalam keadaan lapang termasuk kesyirikan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Orang-orang musyrik zaman dahulu ketika menghadapi kesulitan yang sangat sulit, mereka mengikhlas kan ibadah hanya kepada Allah semata.

Akan tetapi, ketika kesulitan sudah berakhir mereka berbuat syirik kepada Allah.

Sebagaimana firman Allah ‘Azza wa Jalla:

فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ

“Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)”
(QS. Al-Ankabut: 65).

Ayat-ayat yang semakna dengan ini banyak sekali.

Adapun orang-orang musyrik zaman sekarang, mereka berbuat kesyirikan terus-menerus baik dalam keadaan lapang maupun sempit.

Bahkan dalam keadaan sempit kesyirikan mereka bertambah parah. Wal’iyyadzu billah.

Hal ini menjelaskan bahwa kekufuran orang musyrik zaman ini lebih parah daripada orang musyrik zaman dahulu dari sisi ini.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus”
(QS. Al-Bayyinah: 5).

Selengkapnya: https://muslim.or.id/34761-berdoa-kepada-mayit-adalah-kesyirikan.html

ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ

•┈┈•••✦✿✦•••┈┈•

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *