Stok Beras Menipis, Pedagang di Pasar Induk Cipinang Desak Pemerintah Impor

Kuli pangguk beras di Pasar Baru Wergu, Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus sedang menimbang beras, Jumat, (9/4/2021).
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Pedagang beras Pasar Induk Cipinang mendesak pemerintah melakukan impor beras.

Sebab, pasokan di pedagang sudah menipis sehingga dikhawatirkan tidak cukup memenuhi permintaan warga DKI Jakarta.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Menurut kami para pelaku pasar, pemerintah harus segera mengimpor sebab kalau seandainya pemerintah tidak mengimpor, wasalam. Nanti sama sama kita buktikan bulan Desember sampai Februari yang akan datang,” ujar Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (KKPIBC), Zulkifli Rasyid dalam dialog Polemik Menimbang Impor Beras di Tengah Klaim Surplus yang diselenggarakan oleh PATAKA, Selasa (29/11/2022).

Kabar Stok Beras di RI Menipis, Ini Penjelasan Badan Pangan Nasional

Dia menilai, langkah impor beras tidak ada salahnya apabila stok di dalam negeri tidak mampu mencukupi permintaan. Sebab, jika tidak demikian, bisa-bisa pedagang bisa gulung tikar karena tidak ada barang yang dijual.

“Kita boleh-boleh aja impor di saat kita perlu sementara kita tidak boleh impor di saat panen dan beras berlebih,” terang pria yang akrab disapa Zul itu.

“Jadi kami mohon dengan kerendahan hati dari pelaku pasar. Bagi kami yang penting ada barangnya yang kami jual. Mahal pun kami jual. Kalau kami pelaku pasar tidak ada (barang) yang kamu jual, bagaimana?,” tambahnya.

Zul memaparkan, kebutuhan beras di Pasar Induk Cipinang rata rata sebanyak 2.500 sampai 3.000 ton perhari. Sebab, kebutuhan DKI Jakarta sendiri pun demikian.

Sehingga jika Pasar Cipinang tidak memiliki stok sebanyak itu, maka dapat dikatakan pedagang kekurangan barang.

“Kebutuhan beras induk di Cipinang itu rata rata 2.500 sampai 3.000 ton per hari. Itu harus ada keluar masuk segitu,” jelas Zul.

Lanjutnya, dia mengaku, 10 hari yang lalu pernah mengajukan permintaan beras sebanyak 500 ton kepada Bulog. Namun realitanya, yang diterima Zul baru 150 ton.

“Berarti permintaan kami itu nggak bisa dicukupi oleh Bulog. Bagaimana kita nanti menghadapi bulan Desember sampai Februari akan datang?,” tandasnya.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *