Minuman Ini Efektif Meredakan Asam Lambung Tinggi dan Gangguan Pencernaan

Minuman Ini Efektif Meredakan Asam Lambung Tinggi
susu
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Terjadinya asam lambung tinggi yang bisa disebabkan oleh stres. Minuman menyegarkan ini efektif meredakan asam lambung tinggi dan gangguan pencernaan.

Asam lambung adalah kondisi umum yang diderita orang. Namun, penyakit ini sering diabaikan karena gejalanya bersifat sementara.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dikutip dari Food.NDTV.com, ahli gizi Rupali Datta mengatakan bahwa asidosis dan mulas dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius jika tidak ditangani.

Salah satunya adalah penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD). Penyakit ini disebabkan oleh asam lambung yang naik ke kerongkongan dari tubuh dengan cara mengalir ke belakang di kerongkongan.

Oleh karena itu, Anda harus selalu menjaga kesehatan dan pola makan agar terhindar dari gangguan kesehatan tersebut

“Pola hidup sehat adalah suatu keharusan untuk menjaga kesehatan pencernaan yang baik. Beberapa contohnya adalah makan makanan yang tepat pada waktunya, makan dalam porsi kecil namun sering, makan sambil duduk tegak, dan mengunyah makanan dengan benar,” kata Rupali Datta.

Sebuah penelitian baru telah menghasilkan beberapa pedoman dasar yang bisa mengurangi gejala asam lambung pada perempuan.

Penelitian tentang pola makan, gaya hidup, dan kesehatan perempuan menemukan lima faktor yang bisa mempengaruhi asam lambung. Penemuan tersebut telah dipubikasikan di Jurnal JAMA Internal Medicine.

5 Faktor yang bisa membantu mengurangi asam lambung naik

  • Berhenti merokok
  • Membatasi konsumsi teh, kopi, dan soda
  • Menjalankan pola makan yang baik (perbanyak makanan mengandung serat, rendah lemak)
  • Membatasi jumlah konsumsi daging merah, makanan olahan, dan makanan berkalori tinggi
  • Mempertahankan berat badan (Anda sebaiknya olahraga sekitar 30 menit per hari)

Penelitian tersebut melakukan survei dampir 43.000 perempuan dengan rentang usia 42 tahun dan 62 tahun dari tahun 2005 sampai 2017.

Para partisipan diminta untuk mengikuti lima pedoman di atas. Survei tersebut juga memasukkan berbagai pertanyaan tentang GERD atau gejala sakit maag,

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *