dr. Zaidul Akbar: Sama Berbahayanya Dengan Alkohol, Bahan Dapur Ini Merusak Insulin, Menyebabkan Kista Dan Diabetes

Bahan Dapur Ini Merusak Insulin
dr. Zaidul Akbar
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Penggagas Jurus Sehat Rasulullah membongkar bahan di dapur yang merusak insulin dalam tubuh.

Efek bahan dapur ini sama berbahayanya dengan alkohol.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Bahkan kata dr. Zaidul Akbar dapat menyebabkan penyakit berbahaya seperti kista dan diabetes.

Segera hindari konsumsi bahan dapur ini jika ingin menjaga kesehatan. Kesehatan bukanlah segalanya, tetapi tanpa kesehatan segalanya tidak mungkin.

Kita dapat menjaga kesehatan kita dengan membangun kebiasaan tidur dan makan yang baik.

Karena saat gangguan kesehatan melanda, aktivitas penting terhambat, orang tersayang ikut berduka.

Beberapa masalah kesehatan yang berbahaya adalah kista, kanker, diabetes dan penyakit jantung.

Jumlah kematian yang sangat besar disebabkan oleh penyakit ini, terutama bila timbul komplikasi.

Alhamdulillah dr zaidul akbar punya cara untuk melawan penyakit kanker, jantung, diabetes dan kista tersebut.

Penggagas Jurus Sehat Rasulullah (JRS) mengingatkan kita untuk menghindari bahan yang ada di dapur.

Bahan dapur yang dimaksud tidak lain adalah gula pasir, yang bertanggung jawab atas banyak masalah kesehatan.

Karena gula pasir sebenarnya berasal dari air tebu, namun diproses dengan proses yang sangat lama.

Proses panjang melibatkan pemanasan sampai pada akhirnya diawetkan sedemikian rupa.

“Dari perasan tebu dipanaskan, dikristalkan, diputihkan, dan diberi pengawet, kebayang kan bahayanya?” ujar dr. Zaidul Akbar.

Hal tersebut sebagaimana dinukil portalsulut.com dari Instagram @dr.zaidulakbar.resep diakses 9 Agustus 2022.

Dokter sekaligus pendakwah itu menguak bahwa makanan yang diolah beberapa kali akan menghilangkan nutrisi.

Sehingga bahan yang diolah dalam proses panjang tidak bisa memberikan nutrisi yang baik untuk tubuh kita.

“Apa-apa yang proses pengolahannya beberapa kali, hilanglah semua vitamin, protein, mineral, enzimnya,” terang dr. Zaidul Akbar.

Yang membuat bahan ini berbahaya karena adalah proses pengolahannya yang begitu berlarut-larut.

“Isi alamiah sebagai pemanisnya musnah gara-gara prosesnya yang begitu panjang,” imbuh dokter berpeci putih tersebut.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *