Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
Pembaca yang dirahmati Allah,
Hajinews.id – Setibanya di masjid dan langsung melakukan sujud syukur, Zahid langsung menghadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Saat berhadapan dengan Rasulullah, Zahid masih menyungging senyum yang sangat segar di wajahnya. Rasulullah bertanya,
Rasul : Bagaimana Zahid?
Zahid : Alhamdulillah ya Rasulullah, diterima.
Rasul : Sudah ada persiapan?
Zahid : (menundukkan kepala sambil berkata) Ya, Rasulullah, aku tidak memiliki apa-apa.
Kemudian, Rasulullah menyuruh Zahid ke rumah Abu Bakar, Utsman, dan Abdurrahman bin Auf. Mereka ini adalah nama-nama sahabat Rasulullah yang tajir-tajir dan dermawan. Setelah mendapatkan sejumlah uang yang cukup, Zahid pergi ke pasar untuk membeli persiapan pernikahan.
Namun pada saat yang bersamaan, Rasulullah menyeru umat Islam untuk siap-siap berperang menghadapi kaum kafir yang sudah mengancam untuk menghancurkan Islam. Ketika Zahid menuju masjid seperti biasanya, ia melihat kaum muslimin sudah bersiap-siap lengkap dengan persenjataannya. Zahid bertanya,
Zahid : Ada apa ini?
Sahabat: Zahid, hari ini orang kafir akan menghancurkan kita. Apakah engkau tidak mengetahuinya?
Zahid : (beristighfar beberapa kali) “Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah, wah kalau begitu aku lebih baik menjual perlengkapan perkawinan ini dan aku akan membeli kuda yang terbaik”.
Sahabat: Tapi Zahid, malam ini adalah bulan madumu. Apakah engkau masih akan pergi juga?”.
Zahid : Tidak mungkin aku berdiam diri!”
Lalu Zahid membaca ayat, (yang artinya) “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya (dari) berjihad di jalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik” (QS. At-Taubah, ayat 24). Akhirnya Zahid melangkah ke medan tempur sampai ia gugur.