Hajinews.id – Penggunaan formalin dalam bahan makanan merupakan praktik yang salah dan berbahaya.
Formalin dikenal sebagai insektisida (disinfektan) dan banyak digunakan dalam industri sebagai bahan pembasmi kuman, pestisida, pupuk dan pengawet.
Dikutip dari situs BPOM, melalui berbagai survey dan uji laboratorium, diketahui bahwa formalin digunakan sebagai bahan pengawet pada beberapa makanan.
Contoh produk yang sering mengandung formalin adalah ikan segar di pasar, potongan daging ayam, mie basah dan tahu.
Pengujian laboratorium diperlukan untuk menentukan apakah suatu makanan mengandung formalin atau tidak.
Dikutip dari uninus.ac.id, ciri fisik buah berformalin adalah:
1. Permukaan bagian kulit terlihat kencang dan segar meski sudah berbulan-bulan di swalayan, namun apabila hendak dipegang buah terasa keras.
Buah yang sering ditambahkan formalin pada umumnya yaitu anggur, apel dan jeruk.
2. Buah berformalin yang bertangkai ditemukan pada buah anggur, dapat dilihat jika tangkai mulai layu namun buah masih tampak segar dan memiliki aroma menyengat kemungkinan buah tersebut mengandung bahan pengawet berbahaya.
Sementara itu, contoh ciri-ciri makanan yang mengandung formalin adalah:
1. Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet beberapa hari dan tidak mudah busuk.
2. Mie basah yang awet beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin.
3. Ayam potong yang berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk.
4. Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah tua bukan merah segar, awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.
Efek Samping Apabila Konsumsi Makanan yang Mengandung Formalin
Dampak formalin pada kesehatan manusia, dapat bersifat:
1. Akut: efek pada kesehatan manusia langsung terlihat
Sepert iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing
2. Kronik: efek pada kesehatan manusia terlihat setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang
Seperti iritasi kemungkin parah, mata berair, gangguan pada pencernaan, hati, ginjal, pankreas, system saraf pusat, menstruasi dan pada hewan percobaan dapat menyebabkan kanker sedangkan pada manusia diduga bersifat karsinogen (menyebabkan kanker).
Mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung formalin, efek sampingnya terlihat setelah jangka panjang, karena terjadi akumulasi formalin dalam tubuh.