Hajinews.id – DIKISAHKAN Abu Nawas sering bepergian ke luar kota untuk tujuan berdagang. Di sebuah kota yang disinggahi, Abu Nawas sering mampir di warung makan langganannya.
Suatu ketika Abu Nawas baru saja tiba di kota itu dan seperti biasanya mampir di warung makan langganannya itu.
“Aku pesan satu ayam dan dua butir telur, tapi bayarnya kalau dagangannya terjual habis. Boleh tidak?” tanya Abu Nawas, seperti dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official.
“Silakan, Abu Nawas. Kamu kan langganan di warung kami. Tentu saja boleh,” jawab pemilik warung.
Ketika selesai makan, Abu Nawas pun pergi untuk menjual dagangannya. Setelah 3 bulan berlalu dagangan Abu Nawas terjual habis, kemudian ia mendatangi lagi warung makan langganannya tersebut.
“Bagaimana Abu Nawas, apakah dagangannya laris?” tanya pemilik warung.
“Alhamdulillah kawan daganganku laku semuanya. Oh iya kawan, aku pesan makanan seperti dulu, satu porsi ayam dan dua butir telur,” ucap Abu Nawas.
“Baik Abu Nawas, kami akan langsung menyajikannya,” ucap pemilik warung.
Setelah selesai makan, Abu Nawas pun berkata, “Aku minta total tagihannya jangan lupa ya digabung dengan tagihan tiga bulan lalu,” katanya.
Si pemilik warung segera menghitung totalnya dan memberikan secarik kertas. “Ini semua total tagihannya Abu Nawas, cukup 200 dirham saja,” kata si pemilik warung.
“Apa 200 dirham? Hanya untuk dua porsi ayam dan empat butir telur kau bilang cukup 200 dirham? Kau mau memerasku ya?” tanya Abu Nawas emosi.