Cara Berdagang Rasulullah SAW, Bisa Ditiru agar Lebih Sukses

Cara Berdagang Rasulullah SAW
Rasulullah SAW
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idRasulullah SAW dulunya adalah seorang saudagar dan pengusaha sukses. Ia juga dikenal sebagai pedagang yang baik hati dan jujur, sehingga diberi gelar “Al-Amin”, yang berarti dapat dipercaya. Banyak hal yang bisa dipelajari dari gaya berbisnisnya.

Rasulullah SAW yang disebutkan dalam buku Riwayat Lengkap 25 Nabi karangan Rizem Azid belajar berdagang sejak usia 12 tahun. Pertama dia diajak oleh pamannya Abu Thalib untuk bergabung dengan rombongan dagang ke Syria. Sejak itu ia semakin menekuni dunia bisnis dagang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sebagai seorang pedagang, Rasulullah SAW tidak hanya sekedar mencari keuntungan untuk memenuhi biaya hidup, tetapi juga berusaha untuk terus melakukan ekspansi bisnisnya dengan membangun kepercayaan pada orang-orang.

Lantas, bagaimana cara Rasulullah SAW berdagang hingga mencapai kesuksesan? Berikut ini beberapa cara yang bisa diteladani oleh umat muslim.

Cara Berdagang Rasulullah SAW

Mengutip dari buku Memikat Hati Pelanggan ala Rasulullah karya Abdullah Zein, berikut cara berdagang Rasulullah SAW:

1. Menjunjung Tinggi Kejujuran

Ketika berdagang, Rasulullah SAW selalu menjunjung tinggi kejujuran sehingga para pelanggannya pun setia dan tidak mudah berpaling ke pedagang lain. Berkat kejujurannya, para pemilik modal di Makkah pun tertarik menaruh modal dan bekerja sama dengannya menggunakan sistem bagi hasil sesuai kesepakatan.

Rasulullah SAW juga pernah menyatakan bahwa pedagang yang jujur akan bersama dengan orang yang mati syahid di hari kiamat, sebagaimana sabda beliau:

“Pedagang yang cerdas dan dapat dipercaya bersama dengan orang-orang yang benar dan orang-orang yang mati syahid kelak di hari kiamat” (HR Ibnu Majah).

2. Mengandalkan Komunikasi yang Baik

Rasulullah SAW dalam berdagang juga selalu mengandalkan komunikasi yang baik dan memberi pelayanan yang memuaskan. Beliau membangun komunikasi dengan sopan dan ramah antara pedagang dan pelanggan.

Dalam hal itu, Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Allah SWT merahmati orang yang murah hati ketika menjual, membeli, dan menagih.” (HR Bukhari).

3. Menggunakan Prinsip Bekerja adalah Ibadah

Prinsip bahwa bekerja adalah ibadah membuat Rasulullah SAW terjaga dari sifat curang dalam berdagang. Ia tidak serakah maupun tamak dalam mencari keuntungan karena menurutnya bekerja termasuk bagian dari ibadah.

Saat berdagang, Rasulullah SAW tidak mencari keuntungan yang besar. Baginya, keberkahan merupakan hal yang paling utama. Beliau juga menjadikan usahanya sebagai salah satu media untuk mengabdi kepada Allah SWT, yaitu menyebarkan agama Islam.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *