Prabowo Capres Pertama Yang Lolos Putaran Kedua

Prabowo Capres Pertama Yang Lolos Putaran Kedua
Prabowo Capres Pertama Yang Lolos Putaran Kedua
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Denny JA

Hajinews.id – Sembilan bulan menjelang Pilpres 2024, Prabowo Subianto menjadi capres pertama yang memenuhi ambang batas minimal untuk lolos putaran kedua.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Jika Pilpres diikuti oleh 3 (tiga) pasangan calon, maka hampir dipastikan Pilpres 2024 akan dilangsungkan dalam dua putaran. Setiap capres harus mencapai minimal dukungan 33.3% untuk bisa lolos ke putaran kedua.

Dukungan 33.3% adalah 𝘵𝘩𝘦 𝘮𝘢𝘨𝘪𝘤 𝘯𝘶𝘮𝘣𝘦𝘳 yang harus dicapai capres untuk lolos ke putaran kedua.

Di bulan Mei 2023, elektabilitas Prabowo Subianto mencapai 33.9%, diikuti oleh Ganjar Pranowo sebesar 31.9%, dan elektabilitas Anies Baswedan sebesar 20.8%. Dan mereka yang belum memutuskan ataupun tidak menjawab tersisa hanya sebesar 13.4%.

Demikian isu penting pertama, dari temuan terbaru LSI Denny JA pada bulan Mei 2023.

LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (𝘧𝘢𝘤𝘦 𝘵𝘰 𝘧𝘢𝘤𝘦 𝘪𝘯𝘵𝘦𝘳𝘷𝘪𝘦𝘸) dengan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia.

Dengan 1200 responden, margin of error survei ini sebesar 2.9%. Survei dilakukan pada tanggal 3-14 Mei 2023.

Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti: analisis media, in-depth interview, dan focus group discussion.

-000-

𝐋𝐒𝐈 𝐃𝐞𝐧𝐧𝐲 𝐉𝐀 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐦𝐮𝐤𝐚𝐧 𝟒 (𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭) 𝐚𝐥𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐩𝐚 𝐏𝐫𝐚𝐛𝐨𝐰𝐨 𝐒𝐮𝐛𝐢𝐚𝐧𝐭𝐨 𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐥 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐮𝐫𝐯𝐞𝐢 𝐌𝐞𝐢 𝟐𝟎𝟐𝟑.

(1) 𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮, 𝗺𝗮𝘆𝗼𝗿𝗶𝘁𝗮𝘀 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗶𝗻𝗴𝗶𝗻𝗸𝗮𝗻 𝗰𝗮𝗽𝗿𝗲𝘀 𝟮𝟬𝟮𝟰  𝘀𝗼𝘀𝗼𝗸 𝘀𝘁𝗿𝗼𝗻𝗴 𝗹𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗮𝗺𝗽𝘂 𝗺𝗲𝗻𝘂𝗺𝗯𝘂𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗲𝗸𝗼𝗻𝗼𝗺𝗶.

Dari ketiga nama capres (Prabowo, Ganjar, dan Anies), Prabowo lebih kuat asosiasinya sebagai sosok strong leader yang mampu menumbuhkan ekonomi.

Bencana Covid-19 selama tiga tahun sudah memporak-porandakan ekonomi Indonesia. Kebutuhan akan pemimpin untuk menumbuhkan ekonomi akibatnya semakin tinggi.

Spektrum politik Indonesia juga beragam, dengan kepentingannya masing-masing.  Prabowo dipandang sebagai pemimpin yang tegas dan kuat, serta fasih dalam merangkul aneka pihak.

(2) 𝗞𝗲𝗱𝘂𝗮, 𝗹𝗶𝗺𝗽𝗮𝗵𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝘂𝗿𝘂𝗻𝗻𝘆𝗮 𝘀𝘂𝗮𝗿𝗮 𝗚𝗮𝗻𝗷𝗮𝗿 𝗣𝗿𝗮𝗻𝗼𝘄𝗼.

Survei LSI Denny JA menunjukan dukungan kepada Ganjar jika berkurang, mereka lebih banyak beralih kepada Prabowo Subianto, ketimbang ke Anies Baswedan.

Posisi Prabowo yang dianggap lebih berkarakter nasionalis dibandingkan Anies Baswedan yang lebih berkarakter pemimpin Islam, membuat pendukung Ganjar lebih nyaman pergi ke Prabowo.

(3) 𝗞𝗲𝘁𝗶𝗴𝗮, 𝗽𝗲𝗻𝗴𝗮𝗹𝗮𝗺𝗮𝗻 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼 𝗱𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗲𝗿𝗶𝗻𝘁𝗮𝗵 𝗽𝘂𝘀𝗮𝘁.

Dengan masuknya Prabowo ke dalam kabinet Jokowi, memperkuat citra kapabilitas Prabowo sebagai capres yang mampu mengelola pemerintahan (salah satu image yang melemahkan Prabowo pada Pilpres 2019).

Jika pada pemilu 2014 dan 2019 Prabowo dianggap the outsider (di luar pemerintahan), kini Prabowo dianggap insider, punya pengalaman mengelola pemerintahan pusat.

Pengalaman pernah ikut mengelola pemerintah pusat sebagai menteri menambah keyakinan publik akan kapasitasnya.

(4) 𝗞𝗲𝗲𝗺𝗽𝗮𝘁, 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼 𝗱𝗶𝗻𝗶𝗹𝗮𝗶 𝗺𝗲𝗻𝗷𝗮𝗱𝗶 𝘁𝗼𝗸𝗼𝗵 𝘀𝗲𝗻𝘁𝗿𝗮𝗹 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝗱𝗶𝘁𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮 𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗯𝗲𝗿𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝘀𝗽𝗲𝗸𝘁𝗿𝘂𝗺 𝗽𝗼𝗹𝗶𝘁𝗶𝗸.

Jika dibentangkan spektrum politik nasionalis hingga politik Islam, posisi Prabowo ada pada poros tengah. Ini menguntungkan Prabowo.

Suara pemilih Indonesia jika dibentangkan dari nasionalis ke Islam, mereka lebih banyak

kumpul di tengah.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *