Road to 2024 (14): Oke Ganti!

Oke Ganti!
Hanif Kristianto
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Hanif Kristianto (Analis Politik dan Media)

Hajinews.id – Kalau 2019 masih ingat #2019GantiPresiden. Kini muncul wacana OKE GANTI dan GANTIAN DONG. Sudah menjadi jamak, jika keinginan 2024 untuk bisa ganti kepemimpinan. Presiden Jokowi yang sudah dua periode diduga telah menimbulkan keresahan bagi publik. Terkhusus yang fokus pada kepemimpinan, kebangsaan, dan kenegaraan. Wacana publik ketika ingin terjadi perubahan, maka kepalanya perlu diganti. Apakah ini merupakan solusi fundamental? Sementara, kekhawatiran hanya bergantian dari satu kondisi ke kondisi lainnya. Bisa jadi stagnan dan mengalami kejumudan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Jendral (Purn) Gatot Nurmantyo pun turut berwacana terkait kegentingan di tahun politik. Kondisi politik yang dipenuhi konflik dan polemik. Perlu publik ketahui, demokrasi sebagai platform politik banyak berubah dengan ragam jubah. Ada yang monarkhi, Machiavelli, anarkhi, hingga pelanggaran banyak konstitusi. Demokrasi telah benar-benar menjadi alat untuk melanggengkan kekuasaan. Seolah kekuasaan itu abadi dan tak tergantikan.

Gelora perubahan sejatinya sudah tertangkap semenjak 2019. Sayangnya, gelora itu yang awalnya menyala akhirnya pun padam. Kepadaman dengan masuknya sosok yang digadang-gadang bisa memberika keseimbangan, akhirnya masuk ke ruang kekuasaan. Kondisi rakyat pun akhirnya dalam kedukaan. Pembajakan rezim terhadap gelora perubahan bisa diredam. Alhasil di periode kedua inilah tampaknya sekelompok orang yang menginginkan perubahan mengumpulkan amunisi. Sembari itu, menunggu sosok sebagai pengganti.

Dari Resah ke Oke Ganti

Perubahan merupakan sebuah hal yang alami. Keresahan menjadi titik awal untuk mau melakukan perubahan. Tentu perubahan ke kondisi yang lebih baik dari sebelumnya. Bagaimana jika perubahan itu tidak seperti yang diidamkan? Sementara kondisi rakyat masih dalam keterbelakangan dan jauh dari kesejahteraan.

Perubahan ada yang memang didesain dengan apik. Ada pula yang secara emosional dan temporal. Beragam perubahan yang diinginkan tentu perlu dipandu secara benar agar tidak masuk ke lubang biawak kedua kalinya. Keresahan rakyat perlu diobati agar ada yang lebih baik sebagai pengganti.

Keresahan kondisi negeri ini dan keinginan perubahan biasanya muncul dari orang yang memiliki kesadaran. Setiap manusia memiliki kesadaran dengan pemikiran yang beragam. Tatkala keresahan dipandu oleh pemikiran yang benar tentu akan menuntun pada jalan perbaikan. Keresahan tak hanya dimiliki oleh seorang Jendral, aktivis, atau politisi. Rakyat jelata pun merasakan hal sama. Karena rakyat menjadi obyek dari semua kebijakan yang kadang menyengsarakan.

Kenapa dari keresahan ini lalu beralih ke oke ganti? Ada beberapa hal yang bisa dianalisis.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *