Tidak ada salah kita bermimpi, berdoa dan berikhtiar untuk menjadi orang yang dilapangkan lagi dimudahkan rezeki. Namun, jadikanlah kedermawanan karena Allah sebagai motivasi di balik semua itu.
Bukankah tidak ada kebaikan pada harta apabila tidak disertai kedermawanan? Kekayaan tanpa disertai kedermawanan dia akan menjadi fitnah dan membawa musibah. Kelimpahan tanpa kedermawanan dia akan membuat susah pemiliknya pada hari Penghisaban.
Maka, terkait kedermawanan, ada petuah yang sangat dari Abu Hatim Al-Basti, sebagaimana disebutkan dalam _Raudhatul Al-‘Uqala wa Nuzhah Al-Fudhala’_. Beliau mengatakan bahwa:
“Kedermawanan adalah pohon di surga yang cabang-cabangnya (berada) di dunia. siapa bergantung pada salah satu cabangnya, niscaya dia akan tertarik ke dalam surga. Dan, surga adalah negeri (nan kekal) bagi orang-orang yang murah hati.”
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa:
1. Kedermawanan adalah salah satu pohon di surga
2. Dia memiliki cabang-cabang yang hadir di dunia
3. Siapa bergantung pada salah satu dari cabangnya
4. Dia akan tertarik ke dalam surga.