Stop Nonton Tayangan Negatif di TV Atau Internet

Stop Nonton Tayangan Negatif di TV Atau Internet
Stop Nonton Tayangan Negatif di TV Atau Internet
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Masrifan Djamil adalah dokter dan doktor ilmu kedokteran, muballigh, aktivis (di organisasi profesi, sosial dan keagamaan), tinggal di Semarang

Hajinews.id – Rating siaran TV tentang kehidupan ARTIS sejak diluncurkannya CHECK AND RICHECK (Cek dan recek) di suatu stasiun TV swasta memang membubung tinggi, sehingga menangguk iklan yang banyak, dan tak pernah surut. Namun ternyata kisah-kisan mereka membuat bangsa terpengaruh, terbentuk mindset yang merugikan, karena contoh buruk malah diceritakan setiap hari, sehingga hilang rasa malu bila berbuat negatif. Tayangan siaran TV semisal cek dan ricek itu lebih dari 40 x sehari (hasil survei).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tidak terasa bangsa kita menyerap dan meniru kisah-kisah yang banyak kemungkarannya itu, misalnya ini: https://www.msn.com/id-id/berita/other/pasrah-syahnaz-diceraikan-jeje-imbas-selingkuh-amy-qanita-ngaku-salah-mungkin-jodohnya-sampai-sini/ar-AA1efVNL?ocid=msedgdhp&pc=U531&cvid=5bd3167c7c274037ae9d5e5a99872588&ei=19. Dan dapat membentuk sikap yang negatif, al dalam konteks ini, kawin cerai berulang kali menjadi lumrah. Padahal kita tahu, perceraian disebut sebagai BROKEN HOME, sesuatu yang dulu dihindari, karena korbannya adalah anak-anak. Masak kita mengabaikan hal ini, yang berdampak buruk kepada bangsa dan negara.

Kisah sejenis ini amat banyak bertebaran, baik di acara kisah kehidupan selebriti di TV swasta maupun di internet. Kita simak misalnya, https://newsmaker.tribunnews.com/2022/08/31/pernah-jadi-pramugari-artis-cerai-diduga-selingkuh-diam-diam-nikah-lagi-setelah-setahun-menjanda?page=3. Berikutnya Indra Bekti: https://limelight-media.com/id/hiburan-id/rumah-tangga-indra-bekti-dan-aldila-jelita-berakhir-kandas/2/. Bahkan dibuat daftar panjang perceraian artis baik di TV swasta maupun di media online: https://hot.detik.com/celeb/d-4314977/10-perceraian-artis-indonesia-terheboh-sepanjang-sejarah.

TAYANGAN DAN BACAAN BISA MEMBENTUK MINDSET BANGSA

Tayangan-tayangan tersebut telah membentuk mindset bangsa, yang paling nyata adalah soal perceraian. Perceraian dulu disampaikan para ustadz sebagai peristiwa dahsyat, misalnya Arasy tergoncang karena perceraian, perceraian adalah amalan yang halal tetapi dibenci oleh Allah, dst. Dalam kehidupan nyata, perceraian adalah aib, memalukan, dan jadi pantangan. Maka menikah lagi dilakukan diam-diam, namun sekarang menjadi hal yang lumrah, bahkan nikah kedua bisa lebih meriah dirayakannya.

Pembicaraan masyarakat juga terpengaruh, misalnya ada ungkapan, Bersatu kita teguh, bercerai cari lagi atau nikah lagi. Atau misalnya di belakang bak truk kalau anda memperhatikan jika mengemudi, ada kalimat yang ditulis. REWEL, PEGAT (artinya kalau istri rewel, dicerai saja). Sikap dan ungkapan itu menunjukkan juga bahwa umat Islam jauh dari ajarannya.

Namun masih ada ungkapan yang baik, jika sampai kepada masa politik, ungkapan yang terkait perceraian misalnya: Ngurus istri dan anak saja nggak bisa kok mau ngurus bangsa dan negara.

Berita tentang perceraian yang meningkat datang dari berbagai pihak, misal Badan Pusat Statistik (BPS), Kantor Kementerian Agama baik lokal maupun Pusat dll. Katadata merekap kasus perceraian sbb: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/03/01/kasus-perceraian-di-indonesia-melonjak-lagi-pada-2022-tertinggi-dalam-enam-tahun-terakhir. Jika dilihat data tersebut, kenaikan angka perceraian dari tahun 2017 ke 2022 adalah 37,87%.

INI USUL SAJA

Membentengi anak-anak, pemuda kita untuk mempersiapkan mereka di masa depan, jangan dilupakan aspek lingkungan. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan (kurang lebih): ”Bertemanlah dengan penjual minyak wangi, akan dapat wanginya. Jangan berteman dengan tukang pandai besi, akan terpercik abunya”.

Media massa baik cetak atau TV dan online dengan produk-produknya dipastikan dapat mempengaruhi dan membentuk kepribadian kepada pemakainya. Jika suatu tayangan diulang-ulang dalam banyak kali dan secara masif pasti akan berpengaruh terhadap pemahaman dan keyakinan pemirsa, dapat membentuk mindset dan akhirnya kepribadian.

Maka usul saya, karena TV dan gadget itu milik Anda, kendali sepenuhnya ada pada Anda, mari kita stop menonton tayangan yang tidak mendidik, agar ratingnya jatuh, dan ditutup dari daftar siaran TV.

Ingatlah, TV, internet, radio akan menolak bertanggung jawab jika putra putri Anda terpengaruh hal buruk dari itu semua dan berbuat buruk. Andalah dan anak Anda sendiri yang akan menanggungnya. Mengapa tidak Anda jaga mulai sekarang. Mereka akan jadi penerus Anda, seperti apa mereka setelah Anda tiada, Anda tak punya kuasa untuk mengendalikannya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *