Kultum 178: Dalam Al-Qur’an, Matahari Bersinar Bulan Bercahaya

Matahari Bersinar Bulan Bercahaya
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Di dalam Al-Qur’an (bahasa Arab) kata yang digunakan untuk menyebut matahari adalah ‘Syams’. Kadang disebut juga sebagai ‘Siraaj’ yang berarti ‘obor’ atau sebagai ‘wahhaaj’ yang berarti lampu menyala atau sebagai ‘dhiya’ yang berarti bersinar. Menurut para ahli, ketiga kata dalam deskripsi ini tepat untuk menyebut matahari, karena matahari menghasilkan panas dan cahaya yang hebat dengan adanya pembakaran di dalamnya.

Sementara itu bulan yang dalam bahasa Arab adalah ‘qomar’ dideskripsikan dengan kata kerja ‘munir’ yang artinya memberikan ‘nur’. Kata qomar dijelaskan dengan kata kerja ‘munir’, yaitu tubuh yang memberikan cahaya (nur). Jadi, di dalam Al-Qur’an jelas sekali bahwa bulan tidak mengeluarkan cahayanya sendiri, melainkan hanyalah sebuah tubuh yang tak berdaya, yang memantulkan sinar yang diterima dari matahari.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Di dalam Al-Qur’an, bulan tidak pernah sama sekali dijelaskan dengan menggunakan salah satu dari tiga kata ‘siraaj’, ‘wahhaaj’, atau ‘dhiya’. Begitu juga sebaliknya dengan matahari, tidak pernah dalam Al-Qur’an dideskripsikan dengan menggunakan kata ‘nur’ atau ‘muneer’. Dengan demikian, berarti di dalam Al-Qur’an telah dibedakan sifat-sifat antara sinar matahari dan cahaya bulan.

Di dalam surat Yunus ayat 5 tersebut, terdapat bagian yang terbaca, “Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar (tepat), Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui (QS. Yunus, ayat 5)”. Apa yang terkandung dalam ayat ini sungguh luar biasa. Kita patut bertanya, “Dari mana Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam yang seorang buta huruf bisa tahu semua itu?”. Di sinilah pernyataan dan sanggahan orang-orang kafir maupun ateis yang selama ini sinis terhadap Al-QUr’an terjawab, bahwa A-Qur’an benar-benar bukan buatan manusia.

Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat bagi kita semua, dan kalau sekiranya bisa bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                                                —ooOoo—

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *