Kultum 195: Bisa Melihat Jin, Hati-hati Dustanya

Bisa Melihat Jin
Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Ibnu Katsir rahimahullah, dalam kitab tafsirnya mengutip riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma, bahwa syetan atau jin kafir, pernah menampakkan dirinya dalam wujud Suraqah bin Malik bin Ju’syum. Dia memprovokatori kaum musyrikin untuk menyerang kaum muslimin di perang Badar. Ucapan itu terekam dalam Al-Qur’an,

وَإِذْ زَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ

وَقَالَ لَا غَالِبَ لَكُمُ الْيَوْمَ مِنَ النَّاسِ

وَإِنِّي جَارٌ لَّكُمْ

Artinya:

Dan ketika syetan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan, “Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu” (QS. Al-Anfal, ayat 48 [paruh awal]).

Tetapi ketika syetan melihat malaikat Jibril, ia segera berlari terbirit-birit. Seorang pasukan musyrikin sempat memegang tangannya seraya menagih janji, يا سراقة, أتزعم أنك لنا جار؟  (wahai Suraqah, bukankah engkau berkata akan menolong kami?). Maka dengan sigap syetan melepaskan pegangan tangan itu, sambil berkata sebagaimana juga terekam di dalam A-QUr’an,

إِنِّي بَرِيءٌ مِّنكُمْ إِنِّي أَرَىٰ مَا لَا تَرَوْنَ

إِنِّي أَخَافُ اللَّـهَ  وَاللَّـهُ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Artinya:

Sesungguhnya saya berlepas diri dari kalian, aku melihat apa yang tidak kamu lihat, sesungguhnya aku takut kepada Allah, siksaan Allah benar-benar sangat pedih (QS. Al-Anfal, ayat 48 [paruh kedua])

Dari dua paruh ayat 48 surat Al-Anfal tersebut bisa kita pahamai bahwa syetan (diparuh awal) berdusta kepada kaum musyrikin dan berpura pura menjadi penolong dalam peranag tersebut. Namun ketika dia melihat malaikat Jibril, lantas dia (di paruh kedua) mengatakan bahwa dia sendiri menyadari kekuatan Jibril dan dia sendiri juga takut kepada Allah Subahanahu wata’ala.

Demikian itulah perbuatan syetan dalam usaha meyakinkan manusia, seperti yang disebutkan oleh Allah Subhanahu wata’ala dalam firman-Nya,

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *