dr Zaidul Akbar Mengungkap Bahaya Makan Nasi Goreng, Ini Cara Mengurangi Kandungan Gula Yang Tinggi Pada Makanan

Bahaya Makan Nasi Goreng
dr Zaidul Akbar
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Ulama sekaligus praktisi kesehatan dr Zaidul Akbar mengungkapkan bahwa makan nasi goreng dalam porsi tertentu bisa berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu, penganjur gaya hidup sehat ini berpendapat bahwa makan nasi goreng dapat membawa manfaat dan bahaya baik dari segi kebiasaan makan yang baik maupun akidah Islam.

dr Zaidul Akbar mengungkapkan dalam postingan Instagram bahwa makanan bisa membuat tubuh cepat lelah dan mengantuk.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Asupan yang tidak tepat ini tidak hanya mempengaruhi pekerjaan sehari-hari, tetapi juga mengacu pada pengabaian ilmu agama. Makanan dimaksud tinggi gula.

“Gula lagi, gula lagi, kenapa? Ngantuk terus saban hari. Dari pagi ngantuk, siang ngantuk, sore ngantuk, malam ngantuk se-ngantuk-ngantuknya. Karena masalah zaman sekarang, masalah kesehatan yang terjadi tidak jauh dari urusan makan bermasalah. Udah yang dimakan masalah, banyak pula. Mari bongkar satu hal sederhana,” ujar Zaidul Akbar.

Menurutnya, satu makanan sederhana yang jadi favorit orang Indonesia adalah nasi. Olahan nasi ini biasanya dibuat nasi goreng karena prosesnya yang mudah dan tak butuh banyak bahan namun rasanya nikmat.

Tapi, di balik rasanya yang menggugah selera itu ada bahaya gula tinggi yang mengintai.

“Satu piring ini isinya nasi goreng, gula atau bukan? Gula. Ada bakwan, isinya apa? Tepung kan, sayurnya secuil, kebanyakan terigunya, gula lagi. Plus biasanya ada kerupuk, gula lagi? Gula lagi,” jelasnya.

Dari seporsi nasi goreng dan lauknya itu, menurut Zaidul Akbar, sudah dipenuhi dengan asupan tinggi gula. Bila tak dibatasi, maka tubuh dapat kelebihan asupan gula.

Sebab, kebiasaan orang Indonesia pula yang gemar minum minuman manis setelah makan nasi bisa memicu kadar gula kian melonjak.

“Habis itu, dia minum katakan dengan teh manis, gula lagi? Gula. Anda bayangkan 1 piring isinya gula semua. Gimana nggak mudah letih? Gimana nggam baca Quran cepet capek 1 lembar sudah ngantuk,” tegasnya.

Asupan yang tidak tepat itu membuat otak menjadi mudah ngantuk, alih-alih fokus belajar dan bekerja. Zaidul Akbar pun membeberkan bahwa asupan yang tepat dari nasi sebenarnya bisa dilakukan dengan mengurangi porsinya dan menambah banyak lauk serta sayur yang menambah fokus otak.

Dengan begitu, cara makan yang tepat pun membantu tubuh mudah bekerja dan tetap terjaga dalam membaca Quran serta ibadah lainnya.

“Sedangkan sebenarnya kalau ngerti caranya, boleh ngga makan nasi? Ya, jangan banyak-banyak nasi, dengan cara apa? Nasinya dikurangi, lauknya dibanyakin, itu paling baik. Kalau nggak tambah sayur dan protein. Cara makan yang benar kita pakai,” imbuhnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *