Kisah Abu Nawas: Gegara Kulit Ketupat, Abu Nawas Buat Raja dan Menteri Panik

Gegara Kulit Ketupat
Kulit Ketupat
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Mendengar jawaban Abu Nuwas, Menteri Ihsanuddin kaget luar biasa. Tanpa bertanya lagi dia bergegas menuju istana dan menyampaikan laporannya agar Baginda Raja senang.

“Baginda, ada kabar baik, ada kabar buruk. Baginda mau dengar yang mana dulu?” ucap menteri.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Apa kabar baiknya?” tanya Baginda Raja.

“Semua kebutuhan pokok tersedia di pasar,” jawab menteri.

“Kabar buruknya?” tanya lagi Baginda Raja dengan penuh rasa penasaran.

“Kabar buruknya, hanya kulit ketupat yang tidak ada di pasar. Entah hilang dari pasaran atau ada yang menimbun,” kata menteri yakin.

Mendengar jawaban menterinya, Baginda Raja mengerahkan serdadunya untuk menebang pelepah kurma sebanyak mungkin lalu membuat kulit ketupat ramai-ramai. Ia ingin membanjiri pasar dengan kulit ketupat agar para penimbun kulit ketupat kecele dan rugi besar.

Tapi, Baginda Raja tidak puas. Dia langsung terjun ke pasar hari itu juga mengecek kebutuhan pokok. Betapa kaget Raja karena di pasar ternyata banyak orang menjual kulit ketupat.

“Bagaimana ini, pak menteri? Di pasar ternyata banyak kulit ketupat dijual?” tanya Baginda Raja keheranan.

Menteri Ihsanuddin juga kaget. “Tapi tadi kata Abu Nawas di semua pasar kulit ketupat hilang, tidak ada di pasaran,” jelasnya terbata-bata.

Dia lalu berteriak memanggil Abu Nuwas. “Abu Nuwas, tadi kamu bilang kulit ketupat tidak ada, hilang dari pasaran, bagaimana ini kok ternyata banyak?” tanya menteri dengan nada emosi.

“Benarkah itu?,” tanya Baginda Raja sambil memandang tajam Abu Nawas.

Pujangga Baghdad ini dengan tenang mengambil beberapa kulit ketupat dari pedagang, lalu menyerahkannya kepada Menteri Ihsanuddin dan Baginda Raja.

“Silakan pencet, tuan-tuan,” kata Abu Nuwas dengan suara merendah.

“Apa maksudmu?” tanya Baginda Raja.

“Apakah semua kulit ketupat itu kosong?” tanya balik Abu Nawas.

“Ya benar, semuanya kosong,” jawab Baginda Raja dan menteri berbarengan.

“Nah, itulah yang tadi saya sampaikan kepada menteri. Tadi saya katakan, di semua pasar, kulit ketupat kosong. Lalu salah saya di mana?” tegas Abu Nawas menjelaskan.

“Abu Nawaaaaaaaassss,” teriak Menteri Ihsanuddin.

Wallahu a’lam bisshawab.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *