Jangan Pernah Remehkan Kata Perubahan

Jangan Pernah Remehkan Kata Perubahan
Jangan Pernah Remehkan Kata Perubahan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Yang pasti, peserta yang hadir tak ada wajah ketakutan karena khawatir dengan tekanan absensi, serta konsekuensi skorsing karena tak berpartisipasi. Tak ada seragam institusi apapun terlihat dalam barisan massa yang tak beraturan itu, seperti baju olah raga sekolah, seragam sekolah, atau seragam Korpri dan lain yang sejenis.

Walau hawa panas yang menyengat hingga terasa di dalam tulang, namun orang-orang yang hadir tetap menampakkan wajah yang begitu sumringah, tersenyum, sesekali tertawa lepas. Mereka yang datang membawa satu harapan besar yakni PERUBAHAN. Tak heran jika sesekali kalimat “Anies Presiden” serentak disuarakan massa yang hadir.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sementara Indonesia’s Leaders Talk yang digelar di Baruga Kampus Universitas Hasanuddin dengan narasumber utama Anies, disiarkan secara lansung sejumlah media televisi konvensional dan media siaran berplatform digital.

Unhas TV misalnya, saat menyiarkan langsung dialog kepemimpinan ini ditonton live sebanyak 11 ribu penonton yang juga aktif menyalurkan pendapatnya dalam ruang komentar.

Sebelas ribu penonton bukan sekadar deretan algoritma yang tersaji di layar. Itu juga bukan angka kecil yang mudah digerakkan satu persatu pemilik akun agar mau meluangkan waktunya menyimak dialog ini hingga tuntas selama beberapa jam.

Itu di luar dari jumlah penonton non live yang sudah mencapai 150 ribuan penonton, belum lagi chanel Refly Harun, Merdeka.com, CNN Indonesia, dan lain-lain.

Apa yang mendorong masyarakat Sulsel tertarik menyimak dialog ini? Tak lain tak bukan karena gagasan perubahan yang diwacanakan oleh Anies sejak awal menyatakan diri siap bertarung dalam Pemilihan Presiden 2024.

Sejarah mencatat, runtuhnya Monarchi Eropa yang mencengkram selama berabad-abad, itu karena wacana perubahan melalui kata lain dari Revolusi Radikal 1789–1799. Rasululuah sallallahu alaihi wasallam memporak-porandakan kepongahan Suku Qurays di Jazirah Arab lewat perubahan tauhid/moral yang disebut Jahiliyah.

Orde baru yang berkuasa selama 32 tahun, rontok di tahun 1998 melalui perubahan yang disebut reformasi.

Patron perubahan dari tiga peristiwa di atas disebabkan karena kekuasaan yang cenderung agresif, tidak dipercaya, tidak berlandaskan keadilan sosial.

Prinsip-prinsip ekonomi hanya berkembang di pusaran elite dengan mengabaikan pusaran ekonomi masyarakat lebih luas. Kentalnya politik kekerabatan yang menciptakan mentalitas komunal begitu kuat hingga mengabaikan aspek moral kepentingan umum dalam relasi sosial masyarakat.

Jadi jangan pernah meremehkan kata Perubahan.

Makassar, 25 September 2023

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *