Kultum 225: Dalil dan Percakapan di Jembatan Shirath

Dalil dan Percakapan di Jembatan Shirath
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Salah satu keraguan yang sering memunculkan pertanyaan, baik dari umat Muslim maupun non-Muslim adalah adanya jembatan Shirath di hari pembalasan nanti. Keraguan ini muncul mungkin karena jembatan Shirath itu konon lebih tipis dari seutas rambut dan lebih tajam dari pedang. Karena membayangkan betapa sulitnya menyeberangi jembatan yang demikian inilah, maka keraguan dan pertanyaan tersebut cukup beralasan.

Namun sebagai umat Muslim, kita wajib percaya adanya jembatan tersebut, karena hal itu sudah jelas berdasarkan Al-Qur’an al-karim maupun al-Hadits. Salah satu ayat yang menyebutkan adanya jembatan Shirath ini adalah sebagaimana Allah berfirman,

وَقِفُوْهُمْ اِنَّهُمْ مَّسْـُٔوْلُوْنَ ۙ

Artinya:

Tahanlah mereka (di tempat/jembatan perhentian), sesungguhnya mereka akan ditanya (QS. As-Saffat, ayat 24).

Dan di dalam ayat yang lain, Allah Subhanahu wata’ala juga berfirman yang arti dan isinya senada dengan ayat tersebut,

وَاِنْ مِّنْكُمْ اِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلٰى

رَبِّكَ حَتْمًا مَّقْضِيًّا ۚ

Artinya:

Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan (QS. Maryam, ayat 71).

Jembatan Sirath itu akan dipasang di atas Neraka. Nabi Muhammad adalah orang yang pertama yang akan menyeberanginya, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Muttafaqun  ‘alaih,

ثُمَّ يُؤْتَى بِالْجَسْرِ فَيُجْعَلُ بَيْنَ ظَهْرَيْ

جَهَنَّمَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْجَسْرُ

قَالَ مَدْحَضَةٌ مَزِلَّةٌ عَلَيْهِ خَطَاطِيفُ

وَكَلَالِيبُ وَحَسَكَةٌ مُفَلْطَحَةٌ لَهَا شَوْكَةٌ

عُقَيْفَاءُ تَكُونُ بِنَجْدٍ يُقَالُ لَهَا السَّعْدَانُ

Artinya:

Kemudian didatangkan jembatan lalu dibentangkan di atas permukaan neraka Jahannam. Kami (para sahabat) bertanya, Wahai Rasulullah, bagaimana (bentuk) jembatan itu?, jawab beliau, licin (lagi) mengelincirkan. Di atasnya terdapat besi-besi pengait dan kawat berduri yang ujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di Nejd, yang dikenal dengan pohon Sa’dan (HR. Muttafaqun ‘alaih).

Rasulullah juga bersabda bahwa “Pada Hari Kebangkitan saya akan berdiri di sisi Jembatan Shirath dan menunggu umatku untuk menyeberanginya. Allahu ta’ala akan berfirman, Mintalah apa pun yang Anda inginkan. Syafaat untuk siapa pun yang Anda inginkan, syafaat Anda akan diterima. Setelah bersyafaat untuk umat saya, saya akan terus memohon, dan saya tidak akan berdiri sampai Dia (Allah) berfirman, Masukkan semua orang ke dalam surga yang mengatakan La ilaha ill-Allah sekali dengan ikhlas dan mati dengan (membawa) iman” (HR. Imam Ahmad).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *