Jokowi Bilang Indonesia Butuh Pemimpin Kuat, Maksudnya ke Prabowo?

Indonesia Butuh Pemimpin Kuat
Presiden Jokowi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Selasa (7/11) menyampaikan kebutuhan Indonesia akan pemimpin yang kuat pada rapat kerja Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di AGrand Ballroom Minhaajurrosyidiin Selasa (7/11/2023). Hal itu disampaikan Jokowi kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang hadir.

Jokowi tak langsung menjawab pertanyaan sejumlah media jika pemimpin kuat yang dimaksud adalah Prabowo Subianto. Ia hanya mengatakan tantangan yang dihadapi Indonesia semakin berat sehingga diperlukan kepemimpinan yang kuat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Karena yang kita hadapi tantangan-tantangan yang berat, tantangan-tantangan eksternal yang sulit diprediksi, tantangan-tantangan yang sulit dihitung,” ujar Jokowi usai acara.

“Kadang-kadang munculnya tiba-tiba, munculnya tanpa diprediksi sehingga sekali lagi dibutuhkan kepemimpinan yang kuat, leadership yang kuat dibutuhkan,” sambung dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut Indonesia saat ini membutuhkan sosok pemimpin yang kuat agar dapat menghadapi tantangan global yang semakin sulit. Tak hanya itu, kata dia, Indonesia juga membutuhkan pemimpin yang memiliki karakter mau merangkul, kompak, dan solid untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

“Sekali lagi, dibutuhkan kepemimpinan nasional yang kuat. Kepemimpinan nasional yang mempersatukan, kepemimpinan nasional yang mau merangkul semuanya untuk kekompakkan, kesolidan, untuk persatuan negara ini dalam mencapai sebuauh cita-cita besar. Indonesia Emas 2045,” jelas Jokowi saat menyampaikan sambutan di acara Peresmian Pembukaan Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Grand Ballroom Minhaajurrosyidiin Jakarta Timur, Selasa (7/11/2023).

Banyak Tantangan

Jokowi mengatakan tantangan yang dihadapi ke depan tidaklah mudah salah satunya, ketidakpastian ekonomi global yang sulit diprediksi dan dikalkulasi. Kedua, tantangan perubahan iklim yang menyebabkan kekeringan di hampir semua negara.

“Dulu kita kalau ada perubahan iklim, ya hanya dalam kata-kata sekarang sudah nyata. Kekeringan hampir di semua negara sekarang terjadi. Panas bumi yang naik, gelombang panas kita ada 7 provinsi kemarin kekeringan sehingga produksi beras kita menurun,” jelasnya.

Selain itu, Jokowi menyampaikan perang yang terjadi antara Ukraina dan Rusia dan Gaza membuat tantangan global semakin sulit. Dia menuturkan perang-perang tersebut berdampak terhadap Indonesia.

“Itulah tantangan yang ke depan semakin tidak mudah. Tapi sekali lagi, dengan karakter yang kita bangun, sektor SDM yang kita bangun kita yakini Insya Allah kita bisa mencapainya,” tutur Jokowi.

Banyak Drama

Presiden Jokowi menyebut banyak drama dan sinetron yang terjadi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Padahal, kata Jokowi, seharusnya Pemilu 2024 harus diisi dengan pertarugan gagasan dan ide, bukan perasaan.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam HUT ke-59 Partai Golkar di DPP Partai Golkar Jakarta Barat, Senin (6/11/2023). Dalam acara ini, turut hadir Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Calon Presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto.

“Karena saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya. sinetron yang kita lihat,” kata Jokowi dalam sambutannya.

“Mestinya kan pertarungan gagasan, mestinya kan pertarungan pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan,” sambungnya.

Menurut dia, pertarungan perasaan di Pemilu 2024 justru akan menyulitkan masyarakat. Jokowi sendiri tak menyebutkan sindiran tersebut ditujukan kepada siapa.

“Kalau yang terjadi pertarungan perasaan repot semua kita. Tidak usah saya teruskan karena nanti kemana-mana,” ujarnya.

Sumber: liputan6

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *