Status S1 Australia Gibran Dipertanyakan, Terungkap Fakta Pendidikan Cawapres Prabowo

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Belum selesai kontroversi putusan MK yang membuat Gibran Rakabuming Raka maju di Pilpres 2024 sebagai cawapres pendamping Prabowo, kini muncul isu terkait latar pendidikan anak Presiden Jokowi itu.

Sebelum menjabat sebagai Wali Kota Solo dan kini berpasangan dengan Prabowo bertarung di Pilpres 2024, Gibran dikenal sebagai seorang pengusaha di bidang katering.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Salah satu usaha kuliner Gibran yang terbilang sukses bahkan sempat viral yakni Markobar.

Di awal kariernya sebagai seorang pengusaha, Gibran memilih usaha katering lantaran sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

Beredar luas informasi jika Gibran merupakan lulusan sarjana di University of Technology Sydney Insearch, Australia pada 2010 lalu.

Namun belakangan, status sarjana Gibran di University of Technology Sydney Insearch dipertanyakan.

Baru-baru ini viral jika Gibran bukan lulusan S1 di University of Technology Sydney Insearch tetapi hanya kursus setingkat D1.

Tapi setelah informasi itu beredar, kembali muncul informasi baru terkait latar pendidikan Gibran Rakabuming Raka.

Ternyata Gibran merupakan lulusan sarjana salah satu kampus ternama di Inggris.

Lantas bagaimana kebenarannya, yuk cek fakta latar pendidikan Gibran Rakabuming :

Sorotan Dr Tifa

Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto, dihadapkan pada tuduhan bahwa gelarnya saat menjalani pendidikan di Insearch di University of Technology Sydney (UTS), Sydney, Australia, bukanlah gelar sarjana.

Dr. Tifa, seorang doktor dan aktivis, mengungkapkan bahwa Gibran tidak memperoleh gelar strata 1 (S1) dari UTS, melainkan hanya menyelesaikan kursus atas setingkat D1. Hal ini diungkapkan melalui status Twitternya pada Kamis (16/11/2023).

“Bran @gibran_tweet Ijazah kursusmu seka Insearch UTS endi coba tak delok. Insearch sak ngertiku artine program utowo kursus utk persiapan masuk UTS. Upamane ngetokke ijazah, levele mung D1 alias kursus. Dadi sak jane kowe ki nang Australi kuliah opo ming kursus tow?” tulis Dr Tifa.

Pertanyaan tersebut langsung direspons oleh Gibran.

Putra sulung Presiden Joko Widodo itu kemudian menantang Dr Tifa untuk menganalisa potret wisudanya.

Tantangan itu dibuktikan Dr Tifa lewat tangkapan layar sebuah pemberitaan berjudul, ‘Sindir Dokter Tifa Perihal Ijazah Palsu, Gibran: Coba Fotonya Dianalisa Siapa Tahu Hasil Editan’ dalam statusnya.

Seraya membagikan tangkapan layar pemberitaan tersebut, Dr Tifa menyampaikan Gibran bukanlah lulusan S1 dari UTS, melainkan hanya lulusan setara D1.

“Saya disuruh @gibran_tweet analisa foto ini. OK. Insearch UTS, program persiapan masuk University Technology Sidney. Dia keluarkan Sertifikat Kursus atau yaaa setara D1 lah. Artinya ‘Wisudawan’ adl penerima sertifikat kursus, bukan Ijazah Bachelor/Sarjana UTS,” tulisnya.

Namun seorang pengguna media sosial, mengunggah data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Isinya tangkap layar bahwa Gibran memang telah lulus S1.

Hanya saja data yang ditunjukan, menjelaskan Gibran menyelesaikan program S1 di program studi Marketing, University of Bradford, Inggris.

Sementara yang memicu isu ijazah palsu adalah program Insearch UTS, Australia.

Dikomentar Roy Suryo

Lewat akun twitternya @KMRTroysuryo1 pada Kamis (16/11/20230, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Roy Suryo mengunggah sebuah tautan situs resmi dari UTS.

“Monggo, Dok..,” tulis Roy Suryo.

Dikutip dari situs resmi UTS, INSEARCH adalah penyedia jalur premium ke University of Technology Sydney (UTS).

Program tersebut membantu mempersiapkan siswa untuk masuk ke derajat UTS.

Kemitraan dengan UTS berarti siswa mendapatkan manfaat dari standar akademik UTS yang tinggi dan reputasi untuk keunggulan.

Mereka juga memiliki akses ke kampus baru yang dirancang arsitektur dan mutakhir.

Sebagian besar ijazah mereka mengarah langsung ke tahun kedua gelar sarjana UTS yang sesuai.

Siswa dapat memilih dari bidang studi berikut: Akademik Inggris, Bisnis, Komunikasi, Desain dan Arsitektur, Teknik, Teknologi Informasi dan Ilmu Pengetahuan.

Mereka menawarkan dukungan akademik yang berdedikasi termasuk lokakarya keterampilan belajar dan penasihat akademik yang berdedikasi.

Pernah dituduh beli ijazah

Dikutip dari Kompas.com, bukan kali ini saja ijazah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dipersoalkan di media sosial.

Sebelum dituduh memakai ijazah palsu, Gibran pernah disebut membeli ijazah dari luar negeri.

Saat itu, pemilik akun Twitter @yusuf_dumdum membuat postingan yang menuliskan Gibran membeli ijazah dari luar negeri, pada Rabu (12/10/2022) pukul 12.42 WIB.

Pemilik akun tersebut juga mengunggah sebuah foto Gibran saat diwisuda.

“Gibran @gibran_tweet tercyduk beli Ijazah dari luar negeri. Pasti mahal bayarnya. ????” tulis akun tersebut.

Unggahan itu bahkan sempat disukai lebih dari 1.200 pemilik akun Twitter dan dicuitkan ulang 164 pengguna Twitter.

Postingan tersebut bahkan dikomentari oleh adik kandung Gibran, Kaesang Pangarep @kaesangp.

“Alah editan doang. Jago juga timnya mas @Chilli_Pari ngeditnya,” tulisnya.

Kali ini, pemilik akun @BijiPot menganggap jika ijazah putra sulung Presiden Jokowi itu palsu.

“Jadi apakah si @gibran_tweet ..orang kuliah an…klu kuliah an..tanya brp thn…klu jawaban plintat plintut…jgn2 sama kayak bapak nya …ijazah palsu..dan skrng kasus ijazah plasu masih berlangsung…si ondel2..bukan apa2 klu bapak nya bukan presiden,” tulis pemilik akun tersebut pada Kamis (4/2/2023).

Ingin unggah foto wisuda hingga curhat uang saku kurang

Saat itu Gibran tampak geram ijazahnya dianggap beli dari luar negeri.

Dia bahkan ingin mengunggah foto wisudanya ke media sosial.

“Mengko tak posting foto wisuda wae ya. Mengko telititen diedit pora sak ijazahe sisan (Nanti saya unggah foto wisuda saja ya. Nanti diteliti diedit apa tidak ijazahnya),” kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Rabu (12/10/2022).

Ayah Jan Ethes Srinarendra ini mengungkap pihak-pihak yang mempermasalahkan ijazahnya adalah kurang pekerjaan.

Dia mengatakan untuk mendapatkan ijazah tersebut dibutuhkan perjuangan.

Bahkan Gibran mengaku terkadang kekurangan uang saku.

“Lha aneh-aneh kabeh. Kene sekolah angel-angel. Sok-sok sangune kuranglah. (Lha aneh-aneh saja semuanya. Aku sekolah susah-susah. Kadang uang saku kurang lah),” ungkap Gibran.

Riwayat pendidikan Gibran

Sebelum dipilih menjadi cawapres 2024, Gibran Rakabuming Raka menjabat sebagai Walikota Surakarta periode 2021 hingga 2026 sejak dilantik tanggal 26 Februari 2021.

Dalam sejarah kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi walikota termuda pada usia 33 tahun. Sejak kecil Gibran Rakabuming Raka menetap di Solo.

Namun setelah menyelesai studi dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Surakarta, Gibran pindah ke Singapura.

Gibran kemudian melanjutkan pendidikan dan bersekolah setingkat Sekolah Menengah Atas di Orchid Park Secondary School, Singapura pada tahun 2002.

Orchid Park Secondary School merupakan sekolah yang berdiri pada Januari 1999 di lokasi Woodlands Ring Secondary School.

Pada tahun 2007 Gibran Rakabuming Raka berhasil lulus dari Management Development Institute of Singapore.

Dilansir dari laman Top Universities, Management Development Institute of Singapore didirikan pada tahun 1956.

Management Development Institute of Singapore adalah lembaga profesional nirlaba tertua di Singapura untuk pembelajaran seumur hidup.

MDIS memberikan kesempatan bagi individu untuk berkembang secara profesional melalui program akademik di bidang Bisnis dan Manajemen, Komunikasi Massa, Ilmu Biomedis dan Teknologi Informasi.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Management Development Institute of Singapore, Gibran Rakabuming Raka melanjutkan studinya ke program Insearch di University of Technology Sydney Insearch, Sydney, Australia hingga lulus pada tahun 2010 silam.

Saat mengenyam pendidikan di University of Technology Sydney Insearch, Gibran memiliki minat di bidang katering.

Atas minat yang dimiliki di bidang katering, Gibran dipilih sebagai Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *