Amal Sederhana Sayyidina Umar, Selamatkan Dirinya dari Siksa Kubur
Singkat cerita, Khalifah Umar meninggal dunia. Pada suatu kesempatan terdapat seorang ulama melihat Sayyidina Umar. Dalam mimpinya ulama tersebut bertanya kepadanya.
“Wahai amirul mukminin, apa yang telah Allah lakukan terhadapmu?” “Allah telah memberikan sebuah pengampunan kepadaku,” jawab Sayyidina Umar.
“Sebab apa Allah memberikan pengampunan tersebut, apakah karena kedermawananmu, apakah karena keadilanmu atau sebab zuhudmu?” tanya ulama tersebut penasaran.
Burung Pipit Selamatkan Umar Bin Khattab dari Siksa Kubur
Satu dari burung pipit pantai abu-abu seperti terlihat dalam foto tahun 1981 ini di Santa Fe Community College di Gainesville, Florida. Penyemprotan pestisida DDT sejak tahun 1940-an berperan dalam musnahnya spesies ini. Foto oleh: Nathan Benn/Corbis
“Ketika semua orang meletakkanku ke dalam liang lahat dan menutupiku dengan tanah, serta meninggalkanku satu per satu, kemudian datanglah dua malaikat yang sangat mengerikan, sehingga membuat badanku gemetar. Lalu keduanya pun mengangkat badanku serta mendudukanku. Mereka hendak menanyaiku. Sebelum sempat keduanya menanyaiku, terdengar suara tanpa rupa yang menghardik keduanya.
“Tinggalkan hamba-Ku ini! Jangan kalian takut-takuti. Aku menyayanginya, dan segala dosanya telah Aku ampuni karen dia telah menyayangi seekor burung pipit di dunia. Pahalanya, Kusayangi dia di akhiratnya,” cerita Sayyidina Umar kepada ulama tersebut.
Terdapat sebuah penggalan hadits yang berbunyi. “Orang penyayang adalah orang yang disayangi Allah yang Maha Penyayang. Maka sayangilah mereka yang ada di bumi, niscaya kalian akan disayangi mereka yang di langit.”
Dengan demikian, sekecil apapun kebaikan sebaiknya tetap dilakukan dengan penuh suka cita. Karena siapa tahu, dari amal yang sederhana dan kecil tersebut ternyata menjadi sebab bagi diterima dan dimasukkan kepada surga. Wallahu a’lam.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul