Hamas Melaporkan: Pasukan Israel Mundur dari Gaza Utara karena Operasi Gagal

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Sayap militer kelompok Hamas, Brigade Al-Qassam, melaporkan pasukan Israel telah menarik diri dari utara Gaza, medan terpanas selama agresi di wilayah itu.

Al-Qassam menyebut 70 persen kontingen militer Israel di utara Gaza sekarang telah pergi. Operasi militer Israel di sana disebut “gagal” sehingga pasukan memutuskan mundur.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dilansir dari Al Jazeera, pasukan militer Israel kembali mendesak warga di utara Gaza untuk pindah ke selatan. Desakan itu dilakukan seiring dengan serbuannya lagi ke Gaza karena gencatan senjata dengan Hamas telah berakhir Jumat (1/12) lalu.

Sambil menggempur, pasukan Negeri Zionis menyebarkan selebaran yang menyatakan target mereka berikutnya ialah Khan Younis.

Artinya, kota di selatan Gaza ini akan menjadi area operasi utama militer Zionis setelah utara.

Pada Minggu (3/12), militer Israel memang telah memperluas serangan darat mereka hingga ke selatan. Juru bicara militer Israel Daniel Hagari menyebut serbuan darat ini bakal menargetkan seluruh Jalur Gaza.

“[Militer] terus memperluas operasi daratnya terhadap pusat-pusat Hamas di semua Jalur Gaza,” kata Hagari kepada wartawan di Tel Aviv, seperti dikutip Al Jazeera.

“Pasukan berhadapan langsung dengan teroris dan membunuh mereka,” lanjut dia.

Kantor berita Palestina, Wafa, juga mengabarkan kendaraan lapis baja Israel telah merangsek masuk ke Khan Younis pada Minggu malam. Mereka datang dari arah timur kota di selatan Gaza tersebut.

“Kendaraan Israel diposisikan di dekat persimpangan Al-Matahin di tengah serangan udara yang intens dari pesawat tempur dan tembakan peluru dari tank dan artileri, serta pesawat pengintai,” lapor Wafa.

Israel melanjutkan agresi di Jalur Gaza setelah negosiasi gencatan senjata tidak menemui kesepakatan dengan Hamas. Gencatan senjata di wilayah tersebut pun berakhir pada Jumat (1/12) lalu.

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas sempat berlangsung pada 24 November lalu selama empat hari. Gencatan senjata itu kemudian diperpanjang dua kali namun hanya bertahan selama seminggu.

Usai gencatan senjata dinyatakan berakhir, pasukan militer Israel langsung menggempur Gaza habis-habisan.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bahkan mengatakan perang di Jalur Gaza tidak akan berhenti hingga berhasil “menumpas” Hamas.

Sebanyak 15.523 orang tewas di Jalur Gaza sejak agresi Israel dimulai pada 7 Oktober lalu.

Tujuh puluh persen dari korban jiwa itu merupakan perempuan dan anak-anak. Sementara itu, 41.316 orang lainnya luka-luka.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *