Daftar Donatur Palestina
Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
Pembaca yang dirahmati Allah,
Hajinews.co.id – Sebagai presenter MTV Eropa, Kristiane Backer menjalani kehidupan yang tergolong kelas tinggi. Dia memiliki semua yang diimpikan oleh seorang wanita muda. Dia bahkan pernah mewawancarai bintang rock dan menikmati karpet merah. Meski merasa telah memiliki segalanya, Kristiane masih merasa bahwa ada sesuatu yang masih hilang.
Dia kadang berangan angan bahwa mungkin dia kehilangan pasangan romantis. Tapi dia segera menyadari bahwa kekosongan itu tidak akan diisi oleh ketenaran, uang, dan bahkan hubungan romantis. Itulah dilema bagi Kristiane saat itu. Ketika dia berada di atas panggung dengan 70.000 orang bersorak, dia seolah-olah berada di atas awan, tapi “aku merasa kesepian”.
Kristiane tidak menyadari bahwa pada periode hidupnya apa yang benar-benar dia butuhkan adalah dipersatukan kembali oleh penciptanya. Di dalam kehampaannya, Kristiane sering mengungkapkan rasa demikian melalui syair lagu yang sangat indah dari “The Song of the Reed” yang ditulis oleh Rumi. Rumi adalah seorang mistikus dan penyair abad ke-13, yang meninggalkan sejumlah besar puisi liris, tulisan metafisik, kuliah, dan surat, yang telah banyak berpengaruh pada sastra Persia, Urdu, dan Turki selama berabad-abad.
Dia merasa bahwa meskipun dia telah membaca begitu banyak buku, dia gagal untuk membaca dirinya sendiri. Tampaknya Kristiane memang belum mengenal firman Allah,
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ
اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
Artinya:
Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram (QS. Ar-Ra’d, ayat 28).
Sementara dalam nafas yang sama, dia telah mencapai langit tetapi gagal mencapai apa yang ada di dalam hatinya. Dimensi spiritual ini tidak pernah dia kejar sampai krisis identitasnya memuncak dan menjadi luar biasa tak tertahankan. Pada saat itulah untuk pertama kali dia diperkenalkan dengan Islam.
Dia menjelaskan bahwa dia berkenalan dengan Islam “bukan oleh Imam berjanggut panjang dengan jubah yang mengalir, tetapi oleh seorang bintang olahraga, bernama Imran Khan”. Imran memainkan musik Sufistik yang disukai Kristiane; dan menjelaskan bahwa lirik lagu itu ditujukan kepada Sang Kekasih Tertinggi; Tuhan.
Kristiane mulai belajar bahwa “Allah adalah bahasa Arab untuk Tuhan”, Pencipta alam semesta dan Pusat keberadaan manusia. Dia menemukan bahwa semua uat Muslim yang dia temui melihat melampaui diri mereka sendiri. hanya imanlah yang mengilhami mereka untuk menghabiskan waktu, tenaga, dan bahkan uang untuk memenuhi aspirasi dan tujuan mereka yang lebih tinggi.
Dalam perjalanannya ke Pakistan, dia menemukan bahwa Tuhan memainkan peran penting dalam kehidupan setiap orang; dan bahwa “Dia ada di mana-mana: dalam arsitektur yang indah, dalam musik, dan di hati setiap orang”. Kemurahan hati umat Muslim Pakistan sangat luar biasa; meskipun dalam kondisi yang menyedihkan, mereka merasa bahagia. Kristiane menyadari bahwa ada kontras yang mencolok antara dunia tempat dia berasal, dan budaya Pakistan.
Tepat setelah perjalanan itu, Kristiane menghadiri penghargaan musik MTV di LA (Los Angeles). Dia merasakan “Seluruh adegan itu sangat palsu dan dangkal, saya benar-benar merindukan kehangatan dan keaslian orang-orang yang saya temui di Pakistan”. Pada tahun-tahun berikutnya, Kristiane terus melakukan perjalanan bolak-balik ke Paksitan.
