Kultum 327: Mengapa Beberapa Mualaf Meninggalkan Islam?

Beberapa Mualaf Meninggalkan Islam
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Ada sebuah pertanyaan dari sebagain umat Muslim maupun non-Muslim. Mereka ingin tahu, “Mengapa beberapa Muslim baru tidak dapat melanjutkan sebagai Muslim yang taat? Dan apakah Anda setuju dengan rancangan deklarasi yang baru-baru ini disarankan untuk mengakui hak-hak dasar orang yang baru masuk Islam? Apakah menurut Anda itu bisa membantu menjaga lebih banyak Muslim baru dalam batas-batas Islam?”

Idris Taufik dari biro konsultasi Islam menjawab pertanyaan ini sebagai berikut. Salam  Saudara yang Terhormat. Terima kasih atas pertanyaan anda dan telah menghubungi kami. Berapa kali seseorang menerima Islam dan menyatakan Syahadat di masjid, hanya selama sebulan atau lebih orang bertanya “apa yang terjadi dengan saudara yang menerima Islam sebulan yang lalu?” Faktanya adalah banyak orang yang menerima Islam namun tidak lama mengamalkan agama baru mereka. Sebagai komunitas Muslim kita perlu mengajukan beberapa pertanyaan yang sangat relevan tentang bagaimana kita memanggil orang lain ke Islam dan bagaimana kita menghadapi mereka setelah mereka menerima Syahadat.

Dalam banyak hal, Muslim baru seperti tanaman baru yang perlu dirawat dengan sangat hati-hati jika ingin tumbuh dan bertahan hidup. Sepert halnya membeli tanaman baru, adalah sangat bodoh jika meninggalkannya di rak dan tidak memperhatikannya. Tanaman baru perlu disiram. Mereka harus disimpan di tempat yang tepat, dengan sinar matahari yang cukup dan tidak terlalu banyak panas.

Dengan cara yang sama, Muslim baru perlu diperhatikan dengan sangat hati-hati. Tidak ada yang mengharapkan bayi mengetahui segalanya saat ia lahir. Seorang bayi perlu dirawat dan diajari dengan sangat lambat cara makan dan cara berbicara. Muslim baru, kemudian, seperti tanaman muda yang lembut atau bayi baru dan merupakan tanggung jawab komunitas Muslim, khususnya komunitas masjid, untuk merawat mereka yang baru masuk Islam.

Harus dikatakan juga bahwa sebagai Muslim kita perlu berpikir sangat hati-hati tentang cara kita mengajak orang lain masuk Islam. Kita harus memastikan bahwa kita tidak memaksa orang untuk menyatakan Syahadat, ketika mereka benar-benar tidak siap untuk melakukannya. Tentu saja umat Islam tidak dapat mengharapkan yang lebih dari “menerima Islam”. Sebagaimana firman Allah,

لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ

Artinya:

Tidak ada paksaan dalam agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat (QS. Al Baqarah, ayat 256).

Kita semua memiliki teman dan kolega yang benar-benar orang baik dan, di dalam hati kita, kita akan sangat senang melihat mereka masuk Islam. Namun, dalam keinginan kita, kita harus selalu menghormati tahap apa pun yang dihadapi orang lain, bukan memaksa atau membujuk. Dakwah atau menyeru orang lain ke Islam, harus menjadi upaya masyarakat; bukan hanya individu meski dengan niat terbaik.

Seluruh umat Islam, sebaiknya dimulai dengan komunitas masjid, harus memiliki rencana sendiri tentang bagaimana komunitas akan melakukan pekerjaan Dakwahnya. Beri mereka waktu dan ruang untuk tumbuh. Setelah mereka benar-benar menerima Islam dan menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Tuhan Yang Maha Esa, yakni Allah, dan bahwa Muhammad Shallalalahu ‘alaihi wasallam adalah Utusan terakhir dan terakhir yang dikirim oleh Allah untuk Ciptaan-Nya, karya nyata dimulai, masyarakat kemudian perlu berpikir sangat hati-hati, dan sekali lagi memiliki rencana, tentang bagaimana hal itu akan membantu mereka yang baru masuk Islam.

Muslim baru persis seperti itu, mereka baru dan mereka tidak tahu segalanya tentang Islam. Dibutuhkan waktu bagi seseorang untuk masuk ke dalam rutinitas shalat lima waktu, terutama bangun untuk shalat Subuh, untuk berhenti minum alkohol dan makan daging babi dan juga untuk hidup sepenuhnya sebagaimana seharusnya hidup seorang Muslim. Masyarakat perlu memahami hal ini dan harus memberi kelonggaran atas kesalahan yang mungkin dilakukan oleh mereka yang baru mengenal Islam.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *