Kultum 335: Ketika Sungai dan Laut Bertemu

Ketika Sungai dan Laut Bertemu
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Para ilmuwan, terutama para ahli hidrologi dan lebih terutama lagi ahli oceanografi mengatakan bahwa “Kita akan hidup dengan tanda-tanda kebesaran Tuhan Yang Maha Suci dan Maha Tinggi yang tercermin di dunia laut dan sungai”. Mungkin banyak dari kita yang tidak memahami apa yang dimaksud oleh para ilmuwan ini. Ternyata yang mereka ucapkan ini diilhami oleh firman Allah Subahanhu wata’ala,

وَهُوَ الَّذِيْ مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هٰذَا عَذْبٌ

فُرَاتٌ وَّهٰذَا مِلْحٌ اُجَاجٌۚ وَجَعَلَ

بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَّحِجْرًا مَّحْجُوْرًا

Artinya:

Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus (QS. Al-Furqan, ayat 53).

Ayat ini adalah pertanda besar di mana Allah memberi tahu kita tentang fakta ilmiah yang ada antara sungai dan laut di daerah yang disebut  hilir yang (menurut mereka) adalah merupakan muara sungai (yang menuju) ke laut. Bagi mereka, tempat ini adalah daerah yang sangat sensitif dan penting dan para ilmuwan tidak menyadari pentingnya kecuali dalam satu dua dekade terakhir. Pada dua dekade awal abad ke 21 ini, para Ilmuwan dari Amerika Serikat telah melakukan penelitian untuk mempelajari daerah di mana sungai mengalir di laut, saat mereka menurunkan mesin mereka ke titik terdalam di hilir.

Dan seperti yang kita ketahui bahwa semua sungai mengalir di laut karena setiap sungai memiliki sumber dari daerah tertentu dan mengalir sampai berakhir di laut di mana mereka menuangkan air tawar ini dan air tawar ini menembus air asin selama beberapa kilometer dan membuang air (tawar)nya di laut asin. Al-Qur’an telah memberi tahu kita tentang sebuah fenomena bahwa meskipun masuknya sungai-sungai segar ke laut asin, tidak ada dari mereka yang dapat mendominasi yang lain, yang berarti bahwa meskipun laut asin sangat besar, tidak mungkin ia menyebabkan air tawar menjadi asin.

Tentu saja fakta-fakta ini tidak diketahui pada zaman Al-Qur’an, yakni pada zaman Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Hanya dalam dua dekade kemarin, hal ini menarik perhatian para ilmuwan setelah pencemaran besar-besaran di lingkungan dan juga di sungai, karena daerah hilir dianggap sebagai katup pengaman untuk air tawar yang Tuhan (Allah) berikan dieksploitasi oleh manusia.

Ketika para ilmuwan telah menghitung jumlah air di bumi, mereka menemukan bahwa 97,5% adalah air asin, 2,5% adalah air tawar, dan dua pertiga dari air tawar terkonsentrasi di daerah beku di Antartika Utara dan Selatan. Jadi 69% air tawar adalah dalam bentuk air beku, dan sepertiga sisanya adalah air yang harus ditemukan (a) di bawah tanah, (b) di kelembaban udara, (c) awan, dan lain-lain. Sungai dan danau kurang dari 0,003% nya air tawar. Jadi semua apa yang kita lihat dari sungai, danau, dan mata air hanya membentuk kurang dari 0,003% air tawar, dan air tawar hanya membentuk 2,5% dari total jumlah air di permukaan planet (bumi) ini.

Di dalam pencarian para ilmuwan untuk menemukan sumber air tawar, diperlukan mempelajari pencemaran di sungai, pencemaran besar-besaran yang dibuat oleh sisa-sisa teknologi modern dan daerah yang paling penting. Dan yang sensitif adalah daerah hilir antara sungai dan laut, jadi para ilmuwan itu mulai mempelajari bidang ini dengan sangat hati-hati dan menyimpulkan beberapa hasil.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *