Kultum 336 : Sungai di Dasar Laut dalam Al-Qur’an

Hukum Berkhalwat
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Subhanallah. Satu lagi keajaiban yang telah disebut dalam Al-Qur’an 14 abad lalu telah terbukti. Dengan demikian telah terbukti lagi dan terbukti kembali bahwa Al-Qur’an bukan merupakan karya tulis manusia, siapapun manusia itu. Keajaiban itu adalah adanya “Sungai di Dasar Laut”. 

Tentu saja sebelum ditemukan, keberadaan sungai bawah laut hanya terdengar sebagai suatu hal yang mustahil dalam logika manusia. Tapi ternyata hal itu benar-benar ada di dunia ini. Sebelum ada peralatan canggih untuk menyelidikinya, Al-Qur’an telah menulis secara rinci tentang keberadaan sungai bawah tanah. Mungkin kita akan sulit memahami bahwa “Air laut yang sin itu bisa ada atau berjalan seiring”. 

Namun itulah salah satu bukti ke-Esa-an yang dapat dilihat dan dibuktikan oleh seluruh umat manusia di jaman moderen ini. Bukti keajaiban ini ditemukan dari penelitian oleh para ilmuwan yang mengemukakan “adanya air tawar di air asin saat melakukan penyelaman”. Pada awalnya, para ilmuwan tidak percaya bahwa ia menemukan air tawar yang memisahkan diri di lautan yang memiliki air asin. Tapi itulah kenyataannya. Setelah beberapa saat berada di tempat itu, mereka membuktikan bahwa ternyata di dasar laut terdapat “sebuah sungai yang memiliki air tawar”. 

Hal ini sempat membuat para ilmuwan terkesima dengan kehebatan mereka. Namun ternyata telah ada sebuah ayat dalam Al Qur’an yang jelas mengenai hal ini. Sebagaimana telah disebutkan dalam surat Al-Furqan ayat 53, Allah Subahanhu wata’ala berfirman, 

وَهُوَ الَّذِيْ مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هٰذَا عَذْبٌ 

فُرَاتٌ وَّهٰذَا مِلْحٌ اُجَاجٌۚ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا 

بَرْزَخًا وَّحِجْرًا مَّحْجُوْرًا

Artinya:

Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus (QS. Al-Furqan, ayat 53).

Teks tersebut menjelaskan dengan cukup jelas bahwa air tawar dan air asin yang sebenarnya terpisah atas kehendak Allah. Padahal, ketika air tawar tidak bercampur dengan air asin di bawah kedalaman laut, logika manusia akan menyebutkan bahwa ada tembok yang dibuat di antara kedua sumber air tersebut. Namun ternyata tembok itu tidak pernah ada. Faktanya, ada tembok alam seperti itu yang ternyata tidak bisa ditembus dan membuat air tawar dan air laut tidak bercampur.

Sementara itu di dalam Surat Ar-Rahman ayat 19-21, Allah Subahanhau wata’ala juga telah berfirman bahwa, 

مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيٰنِۙ

بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيٰنِۚ

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

Artinya:

Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar-Rahman, ayat 19 – 21).

Berdasarkan penjelasan tersebut terbukti bahwa sebelum ada manusia yang bisa menyelam ke dasar lautan, dan juga sebelum ada manusia yang memiliki peralatan untuk melakukan berbagai penelitian, Al-Qur’an telah menjelaskan bahwa tidak ada tempat di bumi yang memiliki pertemuan antara air tawar dan air tawar. Secara ilmiah, fenomena ini disebut fenomena “hidrogen sulfida”, yang berarti pertemuan antara air asin dan air tawar, tetapi tidak bercampur. Bahkan, fenomena ini juga membuat air tawar yang ada di bawah laut memiliki bentuk yang mengalir seperti sungai. Maka sungguh manusia patut selalu merenungkan pertanyaan Allah Subahanhu wata’ala, “Nikmat Thamu yang mana yang engkau dustakan?”

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *