Kultum 356: Sikap Islam terhadap Non-Muslim (2)

Sikap Islam terhadap Non-Muslim
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Islam juga melarang membunuh non-Muslim yang hidup di bawah pemerintahan Muslim. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari ‘Abdullah ibn ‘Amr Radhiyallahu ‘anh, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa pun yang membunuh seorang mu’ahid, yaitu seorang non-Muslim yang hidup di bawah pemerintahan Muslim, akan tidak mencium bau surga, padahal baunya dapat tercium dari jarak empat puluh tahun” (HR. Al-Bukhari, no. 2995). Di dalam penjelasan yang lain, dikatakan bahwa “Yang dimaksud adalah orang yang mengadakan perjanjian dengan kaum muslimin, baik dengan membayar jizyah atau perjanjian damai dengan penguasa muslim atau jaminan keselamatan dari seorang Muslim”  (lihat: Fath al-Bari oleh Ibn Hajar, 12:259).

Islam bahkan melarang menganiaya seorang mu’ahid, mengurangi haknya, atau membebaninya dengan pekerjaan yang lebih banyak. Ada sebuah hadits yang berbicara tentang itu, di mana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang menzalimi seorang mu’ahid, mengurangi haknya, membebaninya dengan pekerjaan yang melebihi kemampuannya atau mengambil sesuatu darinya tanpa persetujuannya, aku (Muhammad) akan memohon padanya (mu’ahid) pada Hari Kebangkitan” (HR. Abu Dawud, no. 3052, digolongkan shahih oleh al-Albani dalam Shahih Abi Dawud).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sementara itu dalam fatwa Ibn Utsaimin dikatakan, “Jika ada non-Muslim yang datang ke negara kami untuk bekerja atau bisnis, dan memiliki izin (dari pihak berwenang), dia adalah seorang mu’ahid (orang yang memiliki perjanjian dengan Muslim) atau mustamin (orang yang telah diberikan karunia) keamanan oleh umat Islam. Maka tidak boleh melanggar terhadapnya. Hal ini dibuktikan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan, “Siapa pun yang membunuh seorang mu’ahid tidak akan mencium aroma surga”.

Kami adalah Muslim yang tunduk pada perintah Allah, semoga Dia dimuliakan dan dimuliakan, dan kami menghormati orang-orang yang diperintahkan Islam untuk menghormati mereka yang memiliki perjanjian dan jaminan keamanan. Siapapun yang melanggar mereka telah salah menggambarkan Islam dan telah memberikan Islam citra terorisme, pengkhianatan dan pengkhianatan. Orang yang berpegang teguh pada hukum Islam dan menghormati perjanjian dan perjanjian adalah orang yang diharapkan untuk melakukannya dengan baik dan berhasil (lihat: Fatawa Ibnu Utsaimin, 15:493). Allahu ya’lam. Bersambung insyaAllah.

Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat kita tentang akhirat, dan selalu bersyukur karena dijadikan Allah sebagi hamba yang beriman, dan kalau sekiranya bisa memberi manfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                                    —ooOoo—

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *