Gus Baha: Orang Indonesia Yang Mengaku Suka Kiai Tidak Punya Etika, Inilah Sebabnya

Yang Mengaku Suka Kiai Tidak Punya Etika
Gus Baha
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idKH Ahmad Bahauddin Nursalim atau ulama Gus Baha menyindir masyarakat Indonesia karena suka degan kiai. Bagi Gus Baha, kebanyakan orang suka kiai itu tidak beretika.

Karena kalau ada orang atau sekelompok orang suka kiai, kiainya yang akan didatangkan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Orang Indonesia itu nggak sopan, kalau suka kiai itu didatangkan,” kata Gus Baha seperti dalam unggahan TikTok akun @skincarepriaglowing.

Bagi Gus baha hal itu agak bermasalah. “Dalam etika itu bermasalah,” katanya.

Hal yang sesuai etika, dan baik secara etika menurut Gus Baha saat seseorang suka pada kiai ya sowan ngaji.

“Jangan sowan di ndalem, itu ganggu. Sowan ngaji saja,” ungkap santri kinasih Mbah Moen ini.

Sowan Dianjurkan Nabi Muhammad SAW

Sementara mengutip jabar.nuonline.com, sowan adalah tradisi santri berkunjung kepada kiai dengan harapan mendapatkan petunjuk atas sebuah permasalahan yang diajukannya, atau mengharapkan doa dari kiai atau sekedar bertatap muka silaturahim saja.

Seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW bahwa bersilaturrahim dapat menjadikan umur dan rezeki bertambah panjang. Sowan dapat dilakukan oleh santri secara individu atau bersama-sama. Bisanya seorang kiai akan menerima para tamu dengan lapang dada.

Bagi wali santri yang hendak menitipkan anaknya di pesantren, sowan kepada kiai sangat penting. Karena dalam kesempatan ini ia akan memasrahkan anaknya untuk dididik di pesantren oleh sang kiai.

Begitu pula dengan calon santri, inilah kali pertama ia melihat wajah kiainya yang akan menjadi panutan sepanjang hidupnya. Sowan tidak hanya dilakukan oleh santri yang masih belajar di pesantren. Banyak santri yang telah hidup bermasyarakat dan berkeluarga mengunjungi kiainya hanya sekedar ingin bersalaman semata. Atau sengaja datang membawa permasalahan yang hendak ditanyakan kepada kiai tentang berbagai masalah yang dihadapinya.

Hal ini menjadikan bahwa hubungan kiai santri tidak pernah mengenal kata putus. Kiai tetap menjadi guru dan santri tetap menjadi murid. Dalam dunia pesantren istilah alumni hanya menunjuk pada batasan waktu formal belaka, dimana seorang santri pernah belajar di sebuah pesantren tertentu.

Hukum Cium Tangan dan Sowan Kiai

Tidak termasuk di dalamnya hubungan guru-murid. Meskipun telah menjadi alumni pesantren A, seseorang akan tetap menjadi santri atau murid kiai A. Di beberapa daerah tradisi sowan memiliki momentumnya ketika Idul Fitri tiba. Biasanya, seorang kiai sengaja mempersiapkan diri menerima banyak tamu yang sowan kepadanya.

Mereka yang sowan tidaklah sebatas para santri yang pernah berguru kepadanya, namun juga masyarakat, tetangga dan bahkan para pejabat tidak pernah berguru langsung kepadanya.

Mereka datang dengan harapan mendapatkan berkah dari kealiman seorang kiai. Karena barang siapa bergaul dengan penjual minyak wangi, pasti akan tertular semerbaknya bau wangi.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *