Apakah Salat Taubat Hanya Dilakukan Setelah Dosa Besar Atau Kapan Saja? Ini Kata Buya Yahya

Salat Taubat Hanya Dilakukan Setelah Dosa Besar
Buya Yahya


banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idUmat Islam dianjurkan beristighfar setiap hari. Biasanya istighfar dari wirid adalah setelah salat wajib lima waktu.

Istighfar adalah permohonan ampun atas dosa dan kesalahan yang dilakukan. Sebab dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak lepas dari kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak disadari.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Istighfar merupakan bentuk pengampunan atas kesalahan yang dilakukan atau wujud taubat bagi seorang muslim.

Pertobatan dapat dilakukan dengan banyak cara. Salah satunya adalah Salat taubat.

Jadi kapan seseorang harus Salat taubat memohon pertobatan? Apakah setelah melakukan dosa besar atau dilakukan setiap hari?

Mari simak penjelasan ulama kharismatik, KH Yahya Zainul Maarif (Buya Yahya).

Cara Salat Taubat Nasuha

Alkisah, Buya Yahya mendapat pertanyaan dari seorang jemaah yang mengikuti kajian Al Bahjah. Pertanyaan yang disampaikan tentang waktu mengerjakan Salat taubat.

“Kapan orang harus mengerjakan Salat taubat? Mendengar salah satu sumber bahwa harus setiap malam, tapi kalau di televisi menerangkan Salat taubat dikerjakan jika sudah melakukan dosa besar, karena dosa kecil diampuni dengan istighfar,” tanyanya kepada Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV dilansir dari kanal Islami Liputan6.com, Minggu (5/5/2024).

Buya Yahya menjelaskan, Salat taubat adalah cara seorang hamba memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa yang dilakukannya.

Salat taubat tidak harus menunggu dosanya setinggi gunung. Sekecil apapun dosa yang diperbuat, seorang muslim dapat melakukan Salat taubat.

“Jadi kalau ada orang merasa dosa lalu ingin diampuni Allah, mengambil air wudhu lalu melakukan Salat dua rakaat. Kemudian memohon kepada Allah, ya Allah ampunilah dosaku,” jelas Buya Yahya.

Penjelasan Buya Yahya soal Salat Taubat

“Jadi melakukan Salat dua rakaat. Sebagian mengatakan ini namanya Salat taubat. Sebagian mengingkari tidak ada namanya Salat taubat,” ujarnya menambahkan.

Buya Yahya menuturkan, pada dasarnya Salat taubat seperti Salat hajat. Yakni Salat dengan hajatnya adalah agar Allah SWT memberikan pengampunan kepada hamba-Nya.

“Maka ambil air wudhu, Salat dua rakaat. Kemudian menadahkan tangan (berdoa sembari) istighfar, ya Allah ampunilah dosaku,” kata Buya Yahya.

Tata Cara dan Niat Salat Taubat

Salat taubat dapat dilakukan sebelum orang bertaubat. Mengutip NU Online, Syekh Nawawi tetap menganggap sah meskipun Salat dilakukan setelah bertaubat.

Tata cara Salat taubat tidak berbeda jauh dengan Salat pada umumnya. Salat ini diawali dengan niat. Berikut adalah lafal niat Salat taubat yang dilakukan sebanyak dua rakaat.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab-latin: Ushall sunnatat taubati rak’ataini lillaahi ta’aala.

Artinya: “Aku berniat melakukan Salat sunah taubat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Setelah niat, dilanjutkan dengan gerakan-gerakan Salat pada umumnya. Seperti takbiratul ihram, membaca doa iftitah pada rakaat pertama, membaca surat Al-Fatihah, membaca surah dalam Al-Qur’an hingga salam pada rakaat kedua.

Doa Setelah Salat Taubat

Setelah melakukan Salat taubat, dianjurkan untuk berdoa. Kita bisa membaca doa berikut ini.

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Arab-latin: Allahumma Anta Rabbi, la ilaha illa Anta khalaqtani, wa ana ‘abduka, wa ana ala ahdika wawa’dika mastatha’tu, audzubka min syarrima shana’tu, abu’u laka bini’matika alayya wa abu’u laka bi dzanbi, faghfirli, fa innahu la yaghfirudzunuba illa Anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu.”

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar