Hajinews.co.id – Semua jamaah haji (calhaj) pasti berharap bisa menjadi haji mabrur. Haji Mabrur hanya diartikan sebagai haji yang diterima oleh Allah.
Sejak haji diterima, hal itu mempengaruhi kebaikan sendiri dan orang lain.
Dari sudut pandang fiqih, haji mabrur berarti memenuhi syarat dan rukun haji. Singkatnya, hajinya sah.
Mengingat hal tersebut, ada berbagai persyaratan yang membolehkan seorang jamaah haji bisa mabrur. Namun ada kalanya mereka malas belajar, namun berharap bisa ,menjadi haji yang mabrur.
Kasus seperti ini ternyata kerap ditemukan oleh ulama asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim. Alkisah, Gus Baha -demikian lebih akrab disapa- sering kedatangan orang-orang yang meminta doa agar hajinya mabrur.
Kunci Haji Mabrur
Namun sebelum mendoakan, ia terlebih dahulu menekankan pentingnya pemahaman tentang haji daripada sibuk meminta doa kemabruran haji.
Gus Baha bertanya terlebih dahulu kepada sang tamu, apakah mereka sudah memahami syarat dan rukun haji. Jika belum paham, ia meminta mereka untuk belajar.
“Kiai, saya mau haji, syarat rukunnya apa? Seandainya tanya begitu, saya kan bisa menerangkan,” ucap Gus Baha, dikutip dari laman NU Online, Sabtu (4/5/2024).
Gus Baha menganalogikan doa haji mabrur bagi orang yang belum berpengetahuan haji itu sama dengan mendoakan selamat orang yang belum bisa mengendarai motor.
“Orang yang minta didoakan jadi haji mabrur itu seperti orang yang gak bisa mengendarai sepeda motor tapi minta didoakan selamat,” katanya. “Ini sama dengan hajinya gak bisa, tapi kok minta didoakan selamat,” sambungnya.