Pedas! Rocky Gerung: Buat Apa Ada Pemilu? Yang Kalah Di Pilpres Merapat Ke Prabowo



banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Setelah pertarungan sengit dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) dinamika politik tanah air terus mengalir.

Keputusan partai politik untuk merapat atau tetap bersikukuh di jalurnya menjadi sorotan pengamat politik Rocky Gerung.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pasalnya, pasca-Pilpres beberapa partai pendukung kandidat nomor urut 01 mulai memeluk Prabowo Subianto.

Nasdem dan PKB adalah dua di antara partai pendukung 01 yang sudah terang-terangan menyatakan dukungan mereka kepada Prabowo.

Langkah ini diambil setelah pertemuan langsung antara kedua partai tersebut dengan Prabowo.

Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung menjelaskan “PKS sudah percaya diri karena di Jakarta dia menang dan itu penanda bahwa politik Pilkada nanti pasti PKS menginginkan calon dia di jadi Gubernur, Nah itu pentingnya lobi dengan Gerindra mulai dari sekarang jadi lebih halal.”

“Intinya adalah upaya PKS untuk minta dukungan Gerindra,” tambahnya.

Namun, kendati Nasdem dan PKB sudah memutuskan jalur politiknya, ketidakjelasan masih menghiasi langkah PKS.

Partai yang akan menggelar acara halal bihalal itu tampaknya tengah mempersiapkan diri untuk Pilkada serentak dan mencari dukungan dari Gerindra.

“Tapi selalu orang akan lihat di mana konsistensinya PKS beroposisi di tingkat nasional tapi anda berkolaborasi di tingkat lokal,” ucapnya.

Pentingnya lobby politik dengan Gerindra sudah mulai terlihat sejak dini, menandakan pragmatisme politik dalam upaya mendapatkan dukungan.

Dalam politik, mendapatkan aliansi yang kuat seringkali menjadi kunci kesuksesan.

Keputusan partai-partai ini juga menyoroti peran media dalam memberikan perspektif yang lebih luas kepada publik.

Rocky Gerung menekankan “Gejala politik kita tidak pernah final siapa yang sebetulnya akan berupaya untuk jadi oposisi siapa yang harusnya percaya diri.”

“Tema Gerindra adalah merangkul semua kan itu juga konyol ngapain Mesti merangkul semua,” tambahnya.

Semua ini menunjukkan bahwa politik Indonesia masih dalam tahap pembelajaran.

Rocky Gerung menegaskan “Ngapain ada Pemilu kalau akhirnya tidak jelas, yang menang masih mau merangkul yang kalah tapi yang kalah juga mau dirangkul, ya kalau begitu dari awal aja bagi bagi-bagi kursi tanpa Pemilu.”

“Jadi sebetulnya orang melihat politik itu di dalam upaya untuk menghasilkan kontras kebijakan menghasilkan duel paradigma itu kan enggak terjadi itu jadi tetap orang anggap buat apa ada kompetisi itu padahal kompetisi itu justru yang menghidupkan demokrasi,” tutup Rocky Gerung.

Bagaimana pun, partisipasi publik dalam menyuarakan keinginan dan meninjau tindakan politik sangat penting untuk menjaga kualitas demokrasi.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *