Presiden Iran Janji Lenyapkan Israel Beserta Isinya, Serangan IRGC Bakal Mengakhiri Rezim Zionis



banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Presiden Iran, Ebrahim Raisi berjanji akan menyelapkan Israel berserta isinya jika negara itu masih mencoba mengganggu dan melakukan serangan terhadap Iran.

Ia tak segan-segan memerintahkan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) untuk mengakhiri rezim Zionis yang dipimpin Benjamin Netanyahu.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hal itu diungkapkan Raisi dalam kunjungan ke Pakistan pada Selasa (23/4/2024).

“Serangan terhadap wilayah Iran akan membawa perubahan total dalam keadaan. Jika rezim Zionis sekali lagi melakukan kesalahan dan menyerang Iran, situasinya akan berbeda, dan apakah akan ada yang tersisa (lenyap) dari rezim ini,” ucap Raisi, IRNA melaporkan.

Ia mengatakan, serangan balik Iran terhadap Israel pada 13 April lalu sebagai balasan serangan Israel pada 1 April terhadap konsulat Iran, adalah cara Iran menghukum rezim Israel.

“Bangsa besar Iran menghukum rezim Zionis atas serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus, yang melanggar semua hukum internasional,” katanya.

Pada 13 April, Iran meluncurkan serangkaian rudal dan drone yang menargetkan Israel, dengan alasan sebagai pembalasan atas serangan mematikan Israel di kompleks kedutaan besarnya di Damaskus pada tanggal 1 April.

New York Times melaporan bahwa rencana pembalasan awal Israel terhadap Iran mencakup serangan balasan yang lebih luas terhadap sasaran militer, termasuk di dekat Teheran.

“Serangan yang luas dan merusak seperti itu akan lebih sulit diabaikan oleh Iran, sehingga meningkatkan kemungkinan serangan balik yang kuat dari Iran,” kata surat kabar itu.

Israel belum secara resmi mengakui tanggung jawab atas serangan balasan tersebut, meskipun beberapa pejabat telah menyatakan bertanggung jawab.

Pada awal bulan ini, Raisi mengatakan dalam percakapan dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia’ Al Sudani bahwa Israel akan membayar “harga yang mahal” untuk serangan di Damaskus dan juga membahas kematian Mayjen IRGC Muhammad Reza Zahedi.

Dalam pidatonya, Raisi mengatakan bahwa Iran dan Pakistan memiliki pandangan yang sama dalam“membela rakyat Palestina yang tertindas.

Ia menegaskan bahwa kebebasan rakyat di Gaza adalah prioritas utama Teheran.

Presiden Iran itu menekankan bahwa penyelesaian masalah rakyat Palestina bukan hanya masalah ummat Muslim dan kawasan, tapi juga seluruh dunia.

“Rakyat Iran dan Pakistan sama-sama membela bangsa Palestina yang tertindas. Iran akan terus membela perlawanan dan bangsa Palestina yang tertindas,” ungkapnya.

Presiden Iran juga menyerang negara-negara Barat karena mengklaim membela hak asasi manusia sementara Israel terus menyerang Gaza, di mana lebih dari 34.000 warga Palestina telah meninggal sejauh ini.

Dia juga menuduh Amerika Serikat menangkap puluhan mahasiswa di AS karena menghadiri protes pro-Palestina.

“Saat ini, pelanggar hak asasi manusia terbesar adalah orang Amerika dan Barat sebagai pendukung rezim Zionis dalam pembunuhan anak-anak dan genosida,”

“Pembebasan Quds adalah pertanyaan nomor satu umat manusia. Perlawanan masyarakat Gaza akan berujung pada pembebasan Quds Suci dan Palestina,” kata Raisi.

 

Qatar: Yahudi adalah Pembunuh Nabi, 7 Oktober Hanyalah ‘Pendahuluan’

Qatar akhirnya bersuara atas konflik yang terus terjadi di kawasan Timur Tengah yang disebabkan oleh Israel.

Qatar mengungkapkan kegeramannya atas Israel atas konflik yang terjadi, baik itu dengan Gaza, Palestina maupun Iran.

Hal itu diungkapkan anggota dewan legislatif Syura Qatar, Essa Al-Nassr dalam pembicaraan di Liga Arab, pada Senin (24/4/2024).

Ia mengatakan bahwa tidak ada perdamaian dalam benak Zionis karena mereka tidak mengenal perundingan dan mereka adalah orang pengingkar janji.

“Tidak akan ada perdamaian atau perundingan dengan entitas Zionis, karena mentalitas mereka tidak mengenal perundingan, melainkan hanya mengingkari janji dan berbohong,” ungkapnya.

“Mereka hanya mengakui satu hal, yaitu pembunuhan karena mereka adalah pembunuh para nabi,” ungkap Al Nassr dalam forum itu, dikutip dari The Jerusalem Post.

Ia melanjutkan pembicaraan dengan memuji “operasi Banjir Al-Aqsa” (sebutan Hamas yang melancarkan serangan 7 Oktober 2023).

“Bahwa serangan itu merupakan pendahuluan untuk memusnahkan entitas Zionis di muka bumi ini,” ucapnya.

Dia kemudian merujuk pada perintah Agama Islam untuk melawan orang-orang Yahudi (Bani Israil) di tanah Palestina.

Menurut situs Dewan Syura, Al-Nassr adalah Brigadir Jenderal di Garda Intelijen dan Keamanan Garda Emiri.

Ia juga menjabat sebagai anggota Komite Urusan Keuangan dan Ekonomi, serta Komite Urusan Media dan Kebudayaan.

Al Nassr juga mengutuk kegagalan dunia untuk menghentikan agresi yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza.

Ia mengecam ketidakmampuan sistem internasional untuk menetapkan hukum internasional dan penerapan standar ganda dalam berurusan dengan Israel.

Qatar menyatakan dukungan terhadap Hamas untuk melakukan perlawanan terhadap kekejaman Israel.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *