Seorang Ulama Terkemuka Yang Mengkritik Nabi Muhammad SAW

Ulama Terkemuka Mengkritik Nabi Muhammad SAW
Alireza Panahian
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idIran dihebohkan setelah ulama kondang mengkritik Nabi Muhammad SAW, Ali Khamenei sang pemimpin tertinggi Iran.

Menurut pemberitaan, pada Jumat, 26 April 2024, Alireza Panahian melontarkan komentar yang merendahkan Nabi Muhammad SAW dalam laporan Middle East Eye di saluran televisi pemerintah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ketika itu, Panahian membahas tentang “kecemburuan sosial”, di mana dia menyatakan bahwa Nabi Muhammad “tidak menyenangkan” dan “tidak memiliki teman baik, baik bagi dirinya sendiri maupun untuk Imam Ali.”

Komentar ini menyulut kemarahan di kalangan masyarakat Iran. Banyak yang menilai pernyataan Panahian sebagai penghinaan terhadap Rasulullah.

“Apakah Nabi Muhammad tidak menyenangkan? Apakah ada sesuatu yang lebih memalukan daripada mengatakan hal ini kepada Nabi Muhammad?” kata Hossein Ansarian, seorang penceramah terkenal, seperti yang dilaporkan oleh Middle East Eye (MEE).

“Kita harus bicara terus terang. Orang yang mengatakan bahwa Rasulullah tidak menyenangkan, harus tahu bahwa mereka telah sengsara, mereka tidak akan berakhir baik,” kata eulogist ultra-konservatif Mansour Arzi saat khotbah yang disiarkan langsung di televisi pemerintah.

Anehnya, siaran langsung itu terputus tak lama setelah Arzi melontarkan kritik kepada Panahian.

Pernyataan Panahian yang membuat gaduh ini memang tak dikenakan langkah tegas apapun oleh para ‘penguasa’. Padahal, di Iran, orang yang membuat pernyataan yang menghina Nabi Muhammad biasanya akan dipenjara hingga lima tahun kurungan.

Setelah ribut-ribut ini, Panahian akhirnya mengklarifikasi ucapannya dengan mengatakan bahwa dia mengutip apa yang dikatakan oleh orang-orang yang “cemburu” tentang Nabi Muhammad. Dia juga menyatakan permintaan maaf kepada publik.

Kendati begitu, permintaan maaf Panahian tak cukup meredakan kritik mengenai standar ganda yang dilakukan pemerintah Iran. Setelah membuat komentar kontroversial itu, Panahian bahkan terlihat mengadakan pertemuan dengan Presiden Ebrahim Raisi.

“Jika kami menggunakan kata ini, mereka akan protes. Tapi jika orang-orang di antara mereka yang mengatakannya, mereka hanya mengklaim salah bicara,” kata ulama independen, Hassan Aghamiri.

Menurut ahli hukum Mohsen Borhani, berdasarkan praktik di peradilan saat ini, pernyataan Panahian merupakan sebuah penghinaan dan dapat dihukum satu hingga lima tahun penjara.

Panahian merupakan ulama favorit Ali Khamenei berusia 59 tahun. Pada 2009, ia ikut mendirikan think tank Ammar Base, sebuah organisasi politik-keagamaan yang dekat dengan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

Panahian memang cukup dikenal karena komentarnya yang kontroversial. Pada 2013, dia menyebut pengunjuk rasa 2009 sebagai pendukung kelompok militan ISIS dan mengatakan para penghasut harus “dihukum dengan eksekusi.”

Sumber: viva

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *